Mang Endut Pengin Langsing (Bagian 3)

1835

Matahari mulai merambat naik ketika Mang Endut dan Aki Eyot beranjak dari tempat duduknya. Semilir angin yang tadinya dingin berubah menghangat meski kesejukan masih terasa.

Semakin siang, Telaga Cilula bukannya menjadi sepi, justeru bertambah ramai. Satu per satu orang-orang yang bersantai setelah berolahraga pulang ke rumah, digantikan sekelompok keluarga yang membawa tikar dan bingkisan.

Baca kisah Mang Endut lainnya:

Kisah Jantuk Mencari Tuhan (Bagian 1)

Kisah Jantuk Mencari Tuhan (Bagian 2)

Kisah Jantuk Mencari Tuhan (Bagian 3)

Kisah Jantuk Mencari Tuhan (Bagian 4)

“Nah, ini dia..” celetuk Mang Endut spontan.

Aki Eyot yang memerhatikan tingkah Mang Endut hanya geleng-geleng kepala. Seorang wanita muda bercelana street superketat dengan kaus superminim melintas tepat dari arah belakang.

“Maaf, Ki. Saya duluan. Assalamu’alaikum..”

“Hadeeuuh…kelakuan, Mang Endut. Tuman!” gumam Aki Eyot.

 

SELESAI


Karya: Dzunnun Bilba (Pecinta Literasi Sastra)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here