Amany Lubis, Lahir Dari Keluarga Akademisi

Amany Lubis, Lahir Dari Keluarga Akademisi
Jakarta, Muslim Obsession - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA sebagai rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023, di Operation Room Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019). Amany Lubis, demikian nama yang populer, merupakan guru besar Sejarah Politik Islam di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Prof. Amany lahir dari keluarga akademisi, seturut ibunya yakni Prof. Dr. Nabilah Lubis yang memiliki capaian kerja yang sangat luar bisasa. Prof. Nabilah merupakan perintis perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau sendiri adalah doktor perempuan pertama di IAIN Jakarta pada tahun 1992. Setelah menjadi doktor, dua tahun kemudian Prof. Quraish Shihab (waktu itu sebagai rektor) segera melantiknya di tahun yang sama sebagai Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. Prof. Nabilah mulai perjalanan peningkatan pendidikannya lewat belajar studi naskah (filologi) di Universitas Indonesia. Sistem yang ada di UI saat itu membuat beliau tidak melewati tingkat strata dua (magister), namun langsung tingkat doktoral. Di UI, di bawah bimbingan Prof. Achadiati Ikram, beliau sudah memulai untuk meneliti naskah kitab Zubdat Al-Asrar karya Syaikh Yusuf al-Makassari. Wanita asal Mesir ini, berhasil menembus perbedaan ras dan budaya dengan membina keluarga yang harmonis serta mengantarkan keberhasilan kepada empat putra putrinya dalam bidangnya masing-masing;ilmuwan, birokrat, entertainer, dan aktivis pergerakan Islam. Rektor Perempuan Pertama Sejak peralihan nama dari IAIN ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baru Prof. Amany lubis yang menjabat sebagai rektor perempuan, karena sebelumnya di isi oleh, Prof. M. Quraish Shihab, MA, Prof Ahmad Sukardja, SH, MA, Prof. Azyumardi Azra, MA, Prof. Komarudin Hidayat dan Prof. Dede Rosyada, MA. Prof. Amany merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi rektor UIN Jakarta. Sebelumnya, Dr. Ulfah Fajarini juga berhasil lolos seleksi pemilihan calon rektor, namun ia mengundurkan diri dengan alasan administratif. Meskipun satu-satunya calon dari perempuan, Prof. Amany berhasil mendapatkan suara unggul dan mengalahkan delapan bakal calon lainnya, diantaranya Prof. Andi Faisal Bakti, Prof. Jamhari, Prof. Amsal Bakhtiar, Prof. Zulkifli, Prof. Sukton Kamil, Prof. Abdul Mujib, Prof. Masri Mansoer dan Prof. Didin Saefuddin.
Baca Juga:Jabat Rektor UIN Jakarta, Ini Profil Amany LubisResmi, UIN Jakarta Punya Rektor Baru
Prof. Amany Lubis tercatat sebagai perempuan pertama yang berhasil menduduki kursi Rektor UIN Jakarta. Dalam pemaparan visi misinya, Prof. Amany memandang pentingnya rekognisi nasional-global dan peningkatan mutu lulusan UIN Jakarta. Selain kemampuan akademik, Prof. Amany ingin meningkatkan kepuasan user atau lulusan UIN Jakarta, menjadikan mereka mendapatkan pekerjaan sesuai bidang ilmunya Kemampuan perempuan berdarah Sumatera ini memang tak diragukan lagi, sebelum dilantik sebagai Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany menjabat sebagai Sekretaris Senat UIN Jakarta, mendampingi Prof. Dr. H Abudin Nata, MA sebagai Ketua. Aktif di Berbagai Forum Sebagai dosen dengan jam terbang yang padat dan sangat disiplin dengan waktu, Prof. Amany masih sempat menuliskan banyak karya dan aktif menyuarakannya di berbagai forum. Setidaknya sampai saat ini beliau telah menjelajahi 30 negara di lima benua. Di antaranya, melakukan perjalanan ke Amerika Utara dan Kanada untuk short course for women’s studies pada 1997. Beliau juga menghadiri Kajian ketahanan dan pertahanan ke Mesir, Turki, Amerika Serikat dan Jepang. Pada tahun 2013 beliau ikut serta dalam seminar makanan halal ke Australia dan New Zeland. Pada 2014- 2015, beliau berkunjung ke Maroko, Sudan, Lebanon, Iran, Turki, Yordania, Dubai untuk menghadiri seminar tentang mediasi keluarga dan masih banyak lagi Kemudian pada periode 2015-2020 beliau menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indoneisa (MUI) bidang perempuan, remaja, dan Keluarga. Prof. Amany banyak berbicara membela ketidak adilan dan eksploitasi yang terjadi terhadap perempuan dan anak di berbagai forum. Sehingga pada tahun yang sama, Amany terpilih sebagai penerima UIN Woman Awards dari Pusat Studi Gender dan Anak UIN Jakarta. Selain menjadi dosen, beliau merupakan anggota Board of Trusees Forum for Promoting Peace in Muslim Societies, Abu Dabi pada 2016-2020. Karena itu, tak heran jika deputy editor in Chief Majalah Alo Indonesia itu sering terlihat mengisi seminar bertaraf Internasional dan menjadi narasumber di beberapa stasiun televisi swasta serta aktif sebagai interpreter bahasa arab-inggris-indonesia pada farum nasional dan internasional. (Bal)

Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group