Kediri, Muslim Obsession – Bakal calon wakil presiden (cawapres), KH. Ma’ruf Amin menyatakan pamit mundur dari jabatan Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan pamit disampaikan Ma’ruf kepada sejumlah kiai sepuh yang ditemuinya di Jawa Timur.
“100% Alhamdulillah semuanya siap, nanti dirumuskan oleh teman-teman di Jawa Timur, di wilayah seperti apanya itu mereka yang akan mengaturnya,” ujar Kiai Ma’ruf di kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (3/9/2018).
Selain itu, Kiai Ma’ruf mengatakan dari silaturahmi terlihat para kader sangat mengerti dan memahami langkahnya maju Pilpres. Untuk itu, dia merasakan dukungan dan restu dari PWNU Jatim.
Baca Juga:
- Jika Jadi Wapres, Kiai Ma’ruf Akan Tetap Pakai Sarung
- PBNU Gelar Silatnas, SAS: Tak Bahas Posisi Kiai Ma’ruf Sebagai Rais Aam
- Kiai Ma’ruf Nonaktif, Didin: Itu Sudah Sesuai Pedoman MUI
“Alhamdulillah silaturahim ini luar biasa, saling pengertian, saling memahami dan mereka dapat mendukung langkah yang saya ambil yang sudah direstui oleh pusat, wilayah dan cabang-cabang,” ungkapnya.
Terkait pamitnya kepada PWNU Jatim, Kiai Ma’ruf menuturkan jika belum ada sosok penggantinya sebagai Rais Aam PBNU, dalam waktu dekat akan dirumuskan sesuai aturan yang berlaku.
“Jadi ini sekaligus juga pamit. Nantinya (akan ada pengganti) kalau sudah sesuai dengan aturan, kita akan mengikuti aturan kecuali ada keputusan lain dari pusat,” pungkasnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, yang mendampingi kunjungan Kiai Ma’ruf di Jawa Timur, menandaskan, pamitan kepada para ulama dan kiai di Jawa Timur itu hanya untuk menyampaikan bahwa dalam waktu dekat tidak bisa aktif di Rais Aam Syuriah NU.
“Beliau pamit dan sekaligus memohon doa restu kepada kiai dan ulama di Jawa Timur untuk maju sebagai calon wakil presiden, otomatis juga mohon izin tidak bisa aktif di Rais Aam Syuriah NU selama masa kampanye di Pemilihan Presiden 2019 nanti,” katanya. (Bal)
