Sembuhkan Sakit Hatimu, Maka Akan Sembuh Seluruh Tubuhmu

1038

Oleh: Buya H. Masoed Abidin (Ulama dan penulis)

Ada orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis. Benci, dendam, nggak suka, sedih, kecewa.

Semua itu dianggap serius, sampai sakitnya berdampak pada tubuh. Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi. Dan yang diatasi pun hanya dipermukaannya saja.

Diatasi dengan operasi, obat Herbal.. bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi. Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak. Tapi akar masalahnya, tidak diatasi.

Akar masalahnya adalah, hati yang sakit dan semakin rusak. Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh.

Darah tetap dibiarkan asam, kondisi tubuh asam. Pikiran tetap stress, jiwa tak tenang. Dendam masih banyak, kecewa masih berlanjut, perasaan masih gak enak, benci masih kuat.

BACA JUGA: Kokohkan Tali Silaturrahim

Secara tidak langsung, kita membunuh diri sendiri.

Serius?

Ingat Rasulullah ﷺ bersabda: “Ada segumpal daging yang jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk.”

Itulah “HATI”.

Seharusnya ia selalu ada dalam kondisi indah dan baik. Selalu ikhlas, menerima ketentuan Allah, bersyukur, tulus berbagi, dan bahagia bersama.

Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa, seperti itulah kondisi hati kita seharusnya. Pada saat kita sudah tak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan.

Akar permasalahan harus diatasi. Hati perlu terus dicuci dan dibersihkan.

Tanda hati bersih dan suci adalah:

Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain, selalu semangat berbagi tanpa pamrih, selalu ridha dengan segala ketentuan yang allah berikan untuk kita.

BACA JUGA: Ingatlah Hubungan Doa, Ikhtiar dan Takdir

Termasuk saat kita dimusuhi? Dibenci? Tidak apa. Berarti dosa kita ada yang mengurangi. Dizhalimi?

Ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang. Allah Arrahmaan Arrahiim.

Hati akan selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain, gembira, apapun yang terjadi, siapapun itu.  Termasuk bahagia bagi mereka yang konon kata orang merugikan kita, tapi kita tidak perlu merasa rugi, Karena semua ada hikmahnya.

PASTIKAN. Kalau hati terasa tidak baik, ada tanda-tandanya yang jelas. Di antaranya, ada rasa sedih, kecewa, benci, dendam, maka segera bergerak memperbaikinya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Ikhlas. Tarik nafas, buang nafas. Setiap nafas adalah nafas baru, harapan baru. Jangan pusing dengan yang lalu dan jangan khawatir dengan yang belum terjadi.

2. Terima dan hargai. Allah Maha Besar dan Maha Tahu, Allah tahu yang terbaik buat kita, semua pasti baik dan bermanfaat.

3. Bersyukur di balik bencana jadi karunia. Bertanyalah ke dalam diri sendiri, “Kenapa ya kira-kira Allah Yang Maha Kasih dan sangat mengasihiku, memberikan sesuatu yang tidak kusukai dan tidak sesuai dengan harapanku ini.

Kira-kira apa kebaikan di baliknya? Ada pelajaran. Ubah mindset menjadi husnuzhan billah, berbaik sangkalah sama Allah.

BACA JUGA: Iman, Jembatan untuk Saling Mencintai

4. Berbagi tanpa pamrih. Apapun hikmah yang ada, pasti bisa dibagi. Pasti ada pengalaman baru, kesadaran baru, yang bisa diberikan pada yang lain. Bagilah senyum pada semua. Maafkan semua orang, doakan semua orang yang pernah singgah di hati kita.

Apa doa yang harus di panjatkan untuk diri sendiri dan orang yang terkait? Apa kira-kira yang kita bisa lakukan dengan lebih baik lagi, untuk hanya mengharap ridha Allah semata.

5. Bahagia saat orang lain bahagia. Termasuk orang yang awalnya tidak kita sukai. Kita benci, kita anggap merugikan, kita anggap mengecewakan.

Apalagi terhadap orang-orang yang berjasa kepada kita. Muliakan mereka sebagai wujud rasa syukur kepada Allah. Kita jadi tegar seperti sekarang, ada jasa terbaik mereka di hati kita.

Muliakan saudara kita yang pernah menolong kita, meskipun si penolong membuat kecewa dan kecewa, maafkan kekecewaaannya, muliakan jasanya. Allah-lah yang akan membalas segala keikhlasan.

BACA JUGA: Estetika dan Etika Tak Bisa Dipisahkan dari Aqidah Tauhid

Ketika penyakit hati pelan-pelan sembuh, maka begitu juga penyakit tubuh akan hilang dan sembuh. Mari berusaha selalu jaga kesehatan hati mulai detik ini. Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita.

Awali hari dengan Bismillah dan akhiri hari dengan Alhamdulillaah. Semoga Allah ridha dengan niat kita untuk selalu membersihkan hati.

Tidak salah memiliki kekayaan banyak berlimpah, tetapi sangat salah kalau lupa menyiapkan bekal kekayaan buat akhirat. Tidak perlu cemas hadapi perubahan zaman, bersiap saja menyambutnya dengan optimisme.

Bunga yang indah tidak akan tumbuh di batu yang keras, akhlak yang mulia tidak akan bersemi di hati yang keras. Suburkan ia dengan agama dan dan pupuk lah ia dengan hikmah (filsafat).

Mari tanam bibit lama di atas lahan baru keyakinan bukan keraguan, tidak masanya lagi berpikir yang tidak mungkin. Mulailah dengan apa yang ada.

Ketika anda melupakan filsafat #HIKMAH, anda tidak bisa membangun logika. Optimisme dimulai oleh alih generasi, bukan oleh alih teknologi.

Jangan bawa lapau ka surau, tapi bawalah surau ka lapau.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here