Sampai Kiamat Palestina-Israel Sulit Didamaikan, Ini Penjelasan Gus Baha

927

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam dua pekan ini seluruh mata penjuru dunia sedang tertuju melihat agresi militer zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Serangan demi demi serangan terus dilancarkan antara kedua belah pihak dengan ratusan korban jiwa yang berjatuhan.

Konflik peperangan antara Israel-Palestina tahun ini bukanlah yang pertama, konflik ini sudah berlansung sejak zaman dahulu kala, sampai saat ini pun belum berakhir dan seperti tidak akan pernah berakhir sampai Kiamat.

Demikian dijelaskan oleh KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Ia mengatakan sekalipun negara-negara dunia bersatu untuk mendamaikan Israel-Palestina tidak akan bisa. Seperti halnya Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB juga tidak akan bisa mendamaikan.

BACA JUGA: Menelusuri Bangunan di Sekitar Komplek Masjid Al-Aqsha

Gus Baha membahas Kitab Hayatus Shahabah tentang sejarah Bani Israil, para Nabi dan sejarah masa kecil Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Dalam kajiannya dijelaskan tentang sejarah Yerussalem serta keterkaitannya dengan konflik di Palestina-Israel.

Berikut penjelasan Gus Baha, menukil iqra.id tentang alasan mengapa dua negara itu sulit didamaikan sampai hari kiamat.

Pada zaman Nabi Muhammad, di Kota Madinah yang dahulu bernama Yatsrib terdapat komunitas Yahudi dari Bani ‘Aus dan Khazraj. Komunitas Yahudi tersebut mempunyai kitab suci. Ciri utama kitab suci biasanya membicarakan sesuatu yang akan datang, termasuk membicarakan calon Nabi akhir zaman dari dinasti Ismaily, yakni generasi Nabi Ismail yang secara geografis harus Makkah.

BACA JUGA: Parmusi Instruksikan Pengurus dan Kader se-Indonesia Galang Gerakan Rp.100.000 untuk Palestina

Kenapa harus Makkah? Karena Nabi Ibrahim dan Sayyidati Hajar hidup di Makkah, sehingga bangsa Arab rata-rata generasi Ismail. Kalau yang di Palestina, yaitu Yahuda Cs, yang akhirnya sekarang jadi kelompok Yahudi Zionis, itu juga keturunan Nabi Ibrahim, dari garis keturunan Nabi Ya’qub ‘alahissalam.

Karena Yahuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Cara Al-Qur’an yaitu wa min-warai Ishaq wa Ya’qub (وَمِن وَرَآءِ إِسْحَٰقَ يَعْقُوبَ).

Mulane nasab Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yusuf terkenalnya dengan Al-Karim ibnu Karim Ibnu Karim ibnu Karim.

Yusuf ini yang saudara seayah dengan Yahuda Cs yang melahirkan Ariel Sharon Cs itu adalah dinasti Yahudi. Hanya Yusuf dan Bunyamin yang jadi Muslim. Yahuda Cs yang sekarang menjadi bangsa Yahudi.

BACA JUGA: Rayakan Kemenangan, Dua Pemain Leicester City Kibarkan Bendera Palestina

Makanya, menurut sejarah Palestina dan Yerussalem, bagi orang Yahudi secara legitimasi agama memang bumi Yahudi, makanya orang-orang Arab kalau disuruh mengusir orang Yahudi dari Palestina itu tidak begitu mau.

Hal ini karena dalam sejarah Islam, Palestina itu punya Nabi Ibrahim melalui anaknya bernama Nabi Ishaq, lalu melahirkan Nabi Ya’qub, lalu melahirkan Yahuda Cs. Paham nggeh?

Akhirnnya sampai sekarang menjadi masalah agama, selain juga menjadi masalah politik zaman perpecahan pada tahun 1964-1966. Sebetulnya sejak dulu sudah masalah agama. Keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah milik mereka. Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel yang sekarang ini.

Lha, wong Palestina secara sejarah itu lebih dengan kelompok Kan’an. Masalahnya, apakah bangsa Kan’an sudah ada sebelum bangsa Yahudi, atau bangsa Yahudi datang terlebih dahulu sebelum kelompok Kan’an?

BACA JUGA: Maryam Afifi dan Pesan dari Syaikh Jarrah, Yerusalem

Makanya, sampai kiamat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak bisa mendamaikan yang di Palestina dan Isreal, karena itu sudah sama-sama keyakinan kitab suci.

Orang Yahudi yang hidup di Irlandia, Inggris dan Amerika itu orang kaya-kaya, tapi lebih senang hidup di bumi suci karena itu keyakinan agama, padahal tidak pernah damai.

Makanya, PBB menawarakan supaya menjadi kota bersama, kota Internasional, mereka (Yahudi) harus menjadi ibu kota mereka. “Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem.”

Orang Islam (di Palestina) mempunyai keyakinan Baiqul Maqdis di Yerussalem. “Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem.”

Seharusnya selain Yerussalem kalau mau dicaplok-caplok tidak apa-apa, misalnya jalur Gaza. Tapi, yang jadi masalah kan Yerussalem.

Keyakinan orang Islam, Nabi Muhammad pernah sholat sebelum Mi’raj di Yerussalem. Keyakinan orang Yahudi, Yerussalem itu punya kakek-kakek mereka.

Orang Islam dan orang Yahudi itu misanan. Makanya, orang kalau sama misanan (saudara se-kakek/se-nenek) mesti geting (tidak suka) dan tidak cocok. Itu sudah sunnatullah. Paham nggeh?
(Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here