Menjadi Orang Bijak

468

Oleh: Hendrajit (Pengkaji Geopolitik Global Future Institute)

Orang pintar sih banyak di negeri kita. Orang yang makan sekolah tinggi banyak. Buktinya banyak bergelar doktor dan master.

Tapi, jadi orang pintar belum tentu jadi orang bijak. Orang yang wise, orang Inggris bilang. Lantas apa sih orang bijak itu?

Orang bijak biasanya tetap tenang dalam keadaan krisis. Ketika memandang adanya krisis, bisa segera mengambil jarak dan mampu melihat gambaran besar dari sebuah suatu masalah.

BACA JUGA: Mengenal Afghanistan Pasca Kemenangan Taliban

Orang bijak tidak lantas gelisah atau galau ketika dihadapkan pada ketidakpastian maupun kekacauan.

Artinya tetap optimis, tetap semangat. Punya keyakinan bahwa serumit apa pun masalah yang sedang membelit, pasti ada solusinya. Sehingga punya tenggang-rasa menghadapi ketidakpastian bahkan kekacauan.

Orang bijak punya kemampuan untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah.

BACA JUGA: Dahsyatnya Kekuatan Alam Bawah Sadar

Orang bijak selalu mempertimbangkan sebuah gagasan alternatif karena dia tahu tata dunia yang sekuat apa pun hakekatnya hasil karya gagasan, konsep dan pikiran manusia. Sehingga bersifat dinamis dan potensial untuk berubah.

Maka orang bijak mampu merasakan adanya pergolakan zaman.

Singkat cerita, kebijaksanaan atau bisa juga berarti kearifan, bukan kepintaran, melainkan kecerdasan yang lahir setelah berenang dalam pengalaman panjang, ketika merenung dan merasakan laku perbuatan yang dijalani melalui perkembangan waktu.

Sehingga ia menyadari bahwa manusia selain berurusan dengan ruang dan waktu, juga berurusan dengan probabilitas. Berbagai kemungkinan baru yang tak terduga di masa depan. []

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here