Ketum Parmusi: Manfaatkan Ekonomi Syariah untuk Entaskan Ekonomi Umat

890
Workshop PBC untuk wilayah Sumatera digelar untuk memotivasi semangat para pengurus, dai, dan kader Parmusi membangun kemandirian ekonomi. (Foto: Ayu/Parmusi)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Parmusi H. Usamah Hisyam meminta para kader Parmusi di berbagai daerah untuk memanfaatkan pengembangan Masyarakat Ekonomi Syariah sebagai momentum untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan rakyat, khususnya umat Islam Indonesia.

“Problematika dakwah umat Islam saat ini adalah kemiskinan dan kebodohan yang semakin tinggi. Dengan adanya Masyarakat Ekonomi Syariah, kita harus manfaatkan betul, jangan sampai hanya dana umat yang diserap, tapi umat harus lebih pandai mengakses dana-dana syariah untuk mengentaskan kemiskinan secara business to business,” ujar Usamah saat menjadi keynote speaker dalam Workshop Parmusi Business Center (PBC) wilayah Sumatera secara virtual, pada Kamis (17/6/2021).

Hadir sebagai nara sumber Ketua Majelis Pakar PP Parmusi yang juga pakar ekonomi syariah Dr. Aries Muftie, Ketua Unit Keuangan Syariah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Ramon Agustus, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Ustadz Bernard Abdul Jabbar yang juga seorang dai entrepreneur, dan Ketua Parmusi Bisnis Center (PBC) Dewi Achyani.

BACA JUGA: PW Parmusi Sulsel Gelar Talkshow Parenting Islami

Usamah mengatakan, Gerakan Dakwah Desa Madani yang menjadi program unggulan Dakwah Illallah Parmusi seluruh Indonesia akan berkembang lebih pesat jika pilar kedua Desa Madani, yakni pengembangan ekonomi umat dapat berjalan.

“Saya yakin, para dai memiliki militansi dan ilmu yang mumpuni untuk meningkatkan pilar pertama, yaitu iman dan takwa (imtak) dan pilar keempat, yakni pendidikan. Tetapi pilar pemberdayaan ekonomi umat ini harus kita ikhtiarkan, karena kader-kader Parmusi harus bisa membangun diri dan mengajarkan umat menjadi Muzakki, bukan Mustahiq,” tandas Usamah.

Usamah menegaskan, adanya kerja sama business to business antara Parmusi dengan PNM sebagai lembaga keuangan UMKM syariah harus diupayakan agar sebanyak mungkin terbentuk Desa Madani Parmusi yang dapat memanfaatkan permodalan usaha syariah tersebut.

BACA JUGA: Parmusi Instruksikan Pengurus dan Kader se-Indonesia Galang Gerakan Rp.100.000 untuk Palestina

Sementara itu Aries Muftie berjanji akan secara sungguh-sungguh melakukan supervisi terhadap Desa Madani yang mulai diretas Parmusi.

“Sebagai Ketua Majelis Pakar PP Parmusi, saya akan kawal agar program ekonomi umat di pedesaan ini bisa berjalan. Karena program ini bagus sekali menyasar kepada rakyat kecil. Saya akan minta teman-teman di PNM untuk merealisasikan kerja sama ini sebaik-baiknya,” kata Aries Muftie.

Aries menambahkan, program Desa Madani Parmusi diyakini berhasil jika para dai yang mejadi ujung tombaknya memiliki tambahan modal intelektual dan capital.

“Ini tambahan modal karena saya meyakini para Dai Parmusi sudah memiliki modal spiritual yang cukup baik,” jelasnya.

BACA JUGA: Pesantren Lorong Raudhah Inspirasi Bagi Program Desa Madani Parmusi

Menanggapi hal itu, Kepala Unit Keuangan Syariah PT PNM Ramon Agustus menyambut baik kerja sama pihaknya dengan Parmusi. Ia mengungkapkan jika saat ini terdapat sekitar 9 juta pelaku usaha kecil yang sudah menerima pinjaman modal usaha syariah tanpa agunan antara Rp2 juta sampai Rp9 juta melalui program Mekaar.

Sedangkan pelaku usaha mikro sekitar 120 ribu pengusaha yang menerima modal usaha antara Rp50 juta sampai Rp300 juta melalui program Ulamm.

“Dengan adanya kerja sama Parmusi, PNM juga terus meningkatkan target pengucuran dana secara nasional. Kami menyambut dengan tangan terbuka bagi pengurus, dai, maupun kader Parmusi yang akan bermitra membangun kemandirian ekonomi,” ungkap Ramon.

Workshop yang digelar PBC untuk pengurus, dai, dan kader Parmusi se-Sumatera kali ini merupakan sesi ke-2. Sebelumnya, workshop digelar pada Selasa (15/6/2021) yang diikuti para partisipan dari wilayah Jawa.

Workshop PBC yang bertema “Gerakan Kemandirian Ekonomi Parmusi Menuju Umat Madani” ini akan kembali digelar pada Kamis (24/6/2021) untuk wilayah Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. (Mam)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here