Sujud Sepanjang Hayat Dikandung Badan

554

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Alkisah, Nabi Nuh ‘alaihissalam lewat di depan rumah seorang ibu yang sedang menangis, lalu mendekatinya dan bertanya: “Ibu, ada apa? Kenapa menangis?”

Si ibu menjawab: “Saya sangat sedih, sedang berduka yang mendalam. Putraku baru saja meninggal dalam usia yang sangat muda, belum genap umurnya 300 (tiga ratus) tahun.”

Nabi Nuh ‘alaihissalam ingin menghiburnya dan berkata: “Kelak, zaman setelah kita, akan datang suatu umat, (yaitu umat Nabi Muhammad ﷺ) yang usia hidupnya rata-rata hanya 70 tahun saja.”

BACA JUGA: Allah yang Akan Membalas

Lalu si ibu berkata: “Kalaulah aku bisa hidup di zaman yang sangat singkat itu nanti, maka sepanjang umurku akan aku gunakan untuk sujud beribadah kepada Allah Swt.”

Demikian, inti terjemahan kutipan dari Kitab Qishasul Anbiyaa sebagai berikut:

مر سيدنا نوح عليه السلام بامرأة تبكى فسألها: لماذا تبكى؟ فأجابت: لقد مات ولدى وهو صغير السن، لم يتجاوز ٣٠٠ سنة . فقال لها: سيأتى قوم من بعدنا اعمارهم فى ٧٠ فقط. فقالت: لو كنت انا منهم لقضيت عمرى ساجدة.

POINTERS:

1. Umat terdahulu umur hidupnya panjang, ada yang ribuan dan ratusan tahun. Nabi Nuh ‘alaihissalam sendiri hidup selama 950 tahun (الف سنة الا خمسين)

Kenapa bisa usianya panjang? Karena usia dunia waktu itu masih panjang, sedang jumlah populasinya sedikit, sehingga jatah umurnya panjang.

BACA JUGA: Kotak Nasi itu Adalah Batu Bangunan Istana di Surga

Sedangkan umat Nabi Muhammad ﷺ sebagai Nabi dan Rasul terakhir, adalah terbanyak jumlah umatnya, populasinya besar sekali, sedangkan usia dunia sudah di penghujungnya, tinggal sedikit lagi akan berakhir.

Ibarat kue, karena jumlah orangnya banyak, setiap orang akan mendapatkan potongan kue sedikit sedikit.

2. Kita punya kesempatan hidup di dunia ini sangat amat singkat. Rasulullah ﷺ sudah mengingatkan kita:

“Umur umatku hanya berkisar 60 hingga 70 tahun saja. Sedikit sekali yang lebih dari ini,” (Hadis Sahih Muttafaqun ‘Alaih).

اعمار امتى ما بين الستين الى السبعين و قليل من يتجاوز عن ذلك (متفق عليه)

Rasulullah ﷺ meninggal di usia 63 tahun dan para sahabatnya juga 63 tahun. Abu Bakar Siddiq radhiyallahu ‘anhu meninggal di usia 63 thn, Umar Al Faruuq radhiyallahu ‘anhu meninggal di usia 63 thn, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu juga 63 tahun, hanya Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu yang agak panjang, yaitu 82 tahun.

BACA JUGA: Terbangun Karena Mimpi Buruk dan Cara Menyikapinya

3. Mari kita renungkan umur kita hari ini sudah berapa? Kira-kira tinggal berapa tahun lagi? Tentu dapat dikira, bukan?

Mungkin saja sekitar 10 atau 15 kali lebaran lagi sudah harus pergi dari dunia yang fana ini. Itu kalau dapat jatah full. Padahal, bisa saja sebelum itu, karena banyak yang wafat di usia yang sangat muda.

4. Mari manfaatkanlah sisa umur sebanyak banyaknya untuk bersujud pada Allah Swt. Karena kewafatan itu bisa kapan saja dan di mana saja tanpa melihat tua atau muda.

BACA JUGA: Dosa Ghibah Lebih Besar dari Zina

5. Rasulullah ﷺ beberapa kali menegaskan bahwa: “Posisi terdekat seseorang dengan Allah, adalah di kala ia bersujud, maka perbanyaklah berdoa ketika sujud.”

Sujud ada di saat shalat, ada di luar shalat, ada di saat membaca ayat As-Sajadah di 15 tempat di Al-Quran, ada di saat lupa jumlah ruku’ shalat, dan ada di setiap mensyukuri mendapatkan hal-hal yang membahagiakan.

Semoga Allah Swt. menganugerahkan kita husnul khaatimah. Aamiin Yaa Allah.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here