Secuil Kisah Kemuliaan Abu Bakar Ash-Shiddiq

1107

Oleh: Buya Masoed Abidin Jabbar (Ulama dan Pengemban Dakwah)

Suatu hari Umar berkata:

يَقُولُ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نَتَصَدَّقَ فَوَافَقَ ذَلِكَ عِنْدِي مَالاً فَقُلْتُ الْيَوْمَ أَسْبِقُ أَبَا بَكْرٍ إِنْ سَبَقْتُهُ يَوْمًا قَالَ فَجِئْتُ بِنِصْفِ مَالِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ”مَا أَبْقَيْتَ لأَهْلِكَ”. قُلْتُ مِثْلَهُ وَأَتَى أَبُو بَكْرٍ بِكُلِّ مَا عِنْدَهُ فَقَالَ ”يَا أَبَا بَكْرٍ مَا أَبْقَيْتَ لأَهْلِكَ”. قَالَ أَبْقَيْتُ لَهُمُ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قُلْتُ وَاللَّهِ لاَ أَسْبِقُهُ إِلَى شَيْءٍ أَبَدًا

“Rasūlullāh ﷺ memerintahkan kami untuk bershadaqah. Kebetulan waktu itu saya punya harta, maka saya berkata: ‘Hari ini saya akan mengalahkan Abū Bakr’. (Kenapa? Karena para shahābat berlomba-lomba dalam bershadaqah berlomba-lomba dalam beribadah) Maka akupun mendatangi Rasūlullāh ﷺ, kemudian menginfaqkan hartaku kepada beliau. Maka Rasūlullāh ﷺ bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’ Saya berkata: ‘Aku sisakan semisalnya yaitu (setengah harta) untukmu setengah harta untuk keluargaku’.

Tiba-tiba Abū Bakr datang dengan seluruh hartanya. Seluruhnya dia serahkan kepada Nabi ﷺ. Rasūlullāh pun bertanya: ‘Apa yang kau sisakan buat keluargamu?’ Kata Abū Bakr: ‘Aku sisakan bagi mereka Allāh ﷻ dan Rasūl-Nya’. Maka Umar pun berkata: ‘Aku tidak akan bisa mengungguli Abū Bakr selamanya’,” (HR. Tirmidzi nomor 3675).

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ”مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا” . قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا . قَالَ ”فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً” . قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا. قَالَ ”فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا”. قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا. قَالَ ”فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا”. قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ”مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Rasūlullāh ﷺ bertanya kepada para shahābat: ‘Siapakah di antara kalian yang tadi pagi puasa?’ Maka Abū Bakr berkata, ‘Saya’. Kata Rasūlullāh, ‘Siapakah di antara kalian hari ini, mengiringi jenazah (melayat jenazah)?’ Maka Abū Bakr berkata, ‘Saya’. Kata Rasūlullāh, ‘Siapakah di antara kalian yang memberi makan kepada faqir miskin pada hari ini?’ Maka Abū Bakr berkata, ‘Saya’. Rasulullah bertanya lagi, ‘Siapakah di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?’ Abū Bakr menjawab, ‘Saya’. Maka kata Nabi ﷺ: ‘Tidaklah kebaikan kebaikan ini terkumpul dalam diri seseorang kecuali akan masuk surga’,” (HR. Muslim nomor 1028).

Subhānallāh. Seluruh pertanyaan tentang kebaikan, selalu dijawab Abū Bakr, “Saya, saya, saya.”

Baca juga: Iblis Penebar Hoaks Pertama Kali

Kata Nabi ﷺ:

مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Tidaklah kebaikan kebaikan ini terkumpul dalam diri seseorang kecuali akan masuk surga.”

Allāh ﷻ berfirman tentang Abū Bakr yang Allah abadikan dalam Al Qurān. Firman Allāh ﷻ dalam surat At-Taubah ayat 40:

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Kalau kalian tidak menolong Muhammad, maka Allah akan tolong Muhammad. Tatkala orang orang kāfir mengusir Muhammad ﷺ dari kampungnya, sehingga Rasūlullāh ﷺ harus berhijrah.

Baca juga: 8 Jalan Rezeki yang Digambarkan Al-Quran

Dengan siapakah Rasūlullāh ﷺ berhijrah? Dengan Abū Bakr radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu. Allāh pilihkan shahābat terbaik untuk menemani Nabi dalam perjalanan maut antara Makkah menuju Madīnah.

Ketika orang-orang kāfir mengadakan sayembara siapa yang bisa mendatangkan Muhammad dan Abū Bakr hidup atau mati akan mendapat hadiah 100 ekor unta, maka orang-orang berlomba untuk menemukan mereka berdua.

Allāh ﷻ mengatakan:

إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Tatkala Rasūlullāh ﷺ berkata kepada shahābatnya (Abū Bakr), ‘Jangan kau bersedih, sesungguhnya Allāh bersama kita (Allāh bersama Nabi dan Allāh bersama Abū Bakr)’.

Dan ini ayat abadi, Allāh tetapkan dalam ayat tersebut bahwasanya Abū Bakr adalah shahābat Nabi ﷺ dan Allāh ﷻ bersama Abū Bakr radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu.

Oleh karenanya barangsiapa yang memperhatikan tentang hijrah, dia akan dapati seluruh kebaikan yang berkaitan dengan hijrah seluruhnya berasal dari keluarga Abū Bakr.

Baca juga: Belajar dari Abu Bakar As-Shidiq untuk Jauhi Sifat ‘Ujub

Abū Bakr yang menyiapkan dua ekor unta satu untuk beliau satu untuk Nabi ﷺ. Siapa yang menyiapkan makanan? Yang menyiapkan makanan untuk hijrahnya Nabi ﷺ, ‘Āisyah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā (istri Nabi ﷺ dan putri Abū Bakr radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu).

Siapa yang mengikat mulut tempat kurma dan tempat air? Asma bintu Abū Bakr (putri Abū Bakr radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu). Dia melepaskan semacam ikat pinggang disebut dengan nithāq, kemudian dia belah menjadi dua dia gunakan untuk mengikat tempat air dan tempat makanan Nabi ﷺ.

Ini kelihatannya sepele namun dalam sejarah Islām tidak sepele. Maka setelah itu Asma bintu Abū Bakr diberi gelar “Dzātun Nithāqain” (seorang wanita pernah mengikat makanan dan minuman Nabi). Ini diabadikan oleh sejarah.

Siapa yang memberi makan kepada Nabi dan Abū Bakr tatkala di dalam gua? Amir bin Fuhairah (budak yang pernah dibebaskan Abū Bakr) yang menggembalakan kambing untuk menutupi jejak Nabi dan Abū Bakr. Dia yang mengantarkan makanan kepada Nabi ﷺ dan Abū Bakr.

Baca juga: Kisah Keberanian Abu Bakar Pimpin 80 Pasukan Lawan 3.000 Musuh

Semua kegiatan hijrah atas jasa keluarga Abū Bakr radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu. Oleh karenanya mencintai Abū Bakr adalah kewajiban. Ini hanyalah secuil cuplikan dari keutamaan Abū Bakr radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu.

Ibnul jauzi berkata:

كان السلف يُعلمون أولادهم حب أبي بكر وعمر كما يعلمونهم السور من القرآن

“Dahulu para salaf mereka mengajarkan anak anak mereka (orang-orang shālih terdahulu mengajarkan anak-anak mereka) untuk cinta kepada Abū Bakr, dan untuk cinta kepada Umar sebagaimana mereka mengajarkan anak-anak mereka untuk belajar surat-surat dari Al-Qurān,” (Kitab Syarh Ushul I’tiqād Ahlus Sunnah wal Jamā’ah).

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك

Semoga bermanfaat, wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here