Kisah Pelanggaran Yahudi di Hari Sabtu

Renungan umat Nabi Muhammad ﷺ di hari Jumat.

794
Orang Israel saat ini.

Oleh: Drs H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Kisah ini antara lain termaktub dalam Kitab Nashoihud Diniyyah wal Washoyal Imaniyah yang ditulis Alhabib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.

وقد بلغنا عن رسول الله -صلَّى الله عليه وآله وسلَّم- أنه قال : (( لما أحدث بنو إسرائيل الأحداث نهتهم علماؤهم فلم يستجيبوا لهم، فخالطوهم بعد ذلك وواكلوهم، فلمَّا فعلوا ذلك ضرب الله بقلوب بعضهم على بعض ، ولعنهم على لسان داود وعيسى ابن مريم))

Telah sampai kepada kami dari Rasulullah ﷺ bahawa beliau berkata: “Tatkala Bani Israil melakukan hal-hal yang dilarang, para ulama mereka melarang mereka, namun mereka tidak mendengarkan dan para ulama tetap bergaul dengan mereka sesudah itu dan makan dengan mereka. Ketika mereka melakukan itu, Allah menimbulkan permusuhan antara sebagian mereka dengan sebagiannya yang lain dan malaknat mereka melalui lisan Dawud ‘alaihissalam dan Isa putra Maryam.

BACA JUGA: Hukum Shalat Jenazah di Atas Undakan Kuburan

وفي قصة أهل القرية التي كانت حاضرة البحر: أنهم لمَّا استحلوا الاصطياد المحرَّم عليهم يوم السبت؛

Dalam kisah penduduk desa ditepi laut disebutkan bahwa ketika mereka menghalalkan perburuan yang diharamkan atas mereka pada hari Sabtu.

تفرَّقوا ثلاث فرق: ففرقة اصطادوا واستحلوا ما حرم الله عليهم، وفرقة أمسكوا ونهوهم ولم يفارقوهم، وفرقة فارقوهم وخرجوا من بين أظهرهم بعد النهي لهم،

Mereka pun terpecah menjadi tiga golongan. Segolongan tetap berburu dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah atas mereka, segolongan tidak melakukannya dan melarang mereka melakukan itu, namun tidak meninggalkan mereka. Segolongan lagi meninggalkan mereka dan keluar dari kelompok mereka, setelah melarang mereka.

BACA JUGA: Benarkah Hewan Qurban Jadi Tunggangan di Shiratal Mustaqim?

فلما نزلت العقوبة عمَّت الأولى وكذا الثانية، لإقامتهم مع أهل المعصية وإن لم يعملوا بعملهم . ونجت الفرقة الثالثة ، وذلك قوله تعالى: (أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ) [الأعراف:165]

Maka ketika turun hukuman dari Allah, hukuman itu menimpa golongan pertama dan kedua. Karena mereka tetap tinggal bersama pelaku maksiat, meskipun tidak ikut berbuat seperti perbuatan mereka.Golongan ketiga selamat. Itulah maksud firman Allah ta`ala : “Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik,” (QS. Al-A`raaf: 165).

[فمسخنهم الله قردة ولعنهم، كما في الاية الاخرى :(أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ) [النساء:47/4

Kemudian Allah mengubah mereka menjadi monyet dan melaknat mereka sebagaimana disebutkan dalam ayat lain. “Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu,” (QS. An-Nisa: 47).

Hikmah yang Dapat Diambil Pelajaran

1. Janganlah kita meremehkan Shalat Jumat.

2. Ketika Shalat Jumat ditiadakan, jangan kita keluyuran di saat jam tersebut, tetap kita tunaikan shalat Zhuhur dengan khusyuk dan bermunajat kepada Allah, agar Allah mengampuni dosa-dosa kita.

3. Mari kita instrospeksi diri agar menjadi umat yang lebih baik.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here