Keyakinan yang Kokoh

Dinukil dari kitab Risalatul Muawanah Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.

1680

Oleh: Drs H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Bila keyakinan seseorang sudah kokoh maka KEGHAIBAN ALAM pasti akan terlihat dengan jelas. Berkata Imam Ali bin Abi Thalib:

قال علي كرم الله وجهه: لو كشف الغطاء ما ازددت يقيناً

“Jikalau pun mata hatiku terbuka, maka keyakinanku tak akan bertambah.”

Maksudnya, cukuplah dengan keyakinan yang kokoh ini sebagai anugerah dari Allah SWT, dan seandainya keghaiban itu bisa terungkap karena keyakinannya itu maka tidak mempengaruhinya untuk tetap yakin kepada Allah SWT.

BACA JUGA: Keutamaan Ilmu dan Ulama serta Keutamaan Proses Belajar dan Mengajar

Keyakinan yang kokoh itu merupakan ungkapan tentang kekuatan dan keteguhan iman yang sudah mendarah daging dan menyatu dalam hati, bagaikan sebuh gunung yang menjulang tinggi.

Karena itu, segala bentuk KERAGUAN dan PRADUGA tidak akan mampu untuk menggoyahkannya hingga hal tersebut hilang dengan sendirinya. Hal ini terjadi karena kedua telinganya menolak mendengarkan berita-berita yang tidak sesuai dengan keyakinannya, sehingga hati pun bersih tidak ternodai.

Setan pun enggan mendekati dan menggoda orang yang mempunyai keyakinan yang kokoh seperti ini. Sebaliknya, malah setan lari ketakutan menyelamatkan diri dari orang tersebut.

BACA JUGA: Al-Quran, Surat Cinta dari Allah

Contoh orang yang memiliki ciri-ciri di atas ialah Sayidina Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَفْرَقُ مِنْ ظِلِّ عُمَرَوَمَاسَلَكَ عُمَرُفَجَّا إِلَّا سَلَكَ الشَّيْطَانُ فَجًّاآخَرَ

“Setan takut terhadap bayangan Umar. Jika Umar menempuh suatu jalan, maka ia akan menempuh jalan lain,” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Hibban dari Buraida).

Wallahu a’lam bish shawab.

(Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here