Kementerian LHK di Expo 2020 Dubai Bawa Potensi Bisnis Hasil Hutan Indonesia

918
Seorang pengunjung Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai mendapatkan penjelasan tentang produk yang dibawa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (Foto: istimewa)

Dubai, Muslim Obsession – Setelah dibuka selama 10 hari, hingga saat ini Paviliun Indonesia telah menerima lebih dari 32.000 pengunjung. Setiap minggunya, Paviliun Indonesia diramaikan dengan berbagai tema mingguan yang diisi oleh Lembaga Pemerintahan terkait.

Di minggu kedua, pada 8-14 Oktober 2021, potensi yang ditampilkan pada Paviliun Indonesia adalah potensi bisnis hasil hutan Indonesia.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, dalam rilis yang diterima Senin (11/10/2021), mengatakan bahwa keikutsertaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Expo 2020 Dubai adalah untuk menunjukkan pada dunia tentang prestasi dan kemajuan Indonesia di bidang industri, teknologi, lingkungan hidup dan kehutanan.

“Hal ini dapat dilihat dari hasil hutan bukan kayu, hasil hutan kayu olahan, hingga produk yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar hutan. Indonesia juga memiliki keunggulan komparatif dibandingkan negara lain dalam hal produktivitas bahan baku dan hal ini dapat menjadi potensi ekspor yang luar biasa,” ujar Alue.

BACA JUGA: Expo 2020 Dubai, Pertunjukan Terbesar Dunia yang Dibuka dengan Adzan

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Agus Justianto, menambahkan, KLHK hadir untuk mempromosikan dan membuka peluang investasi pada sektor kehutanan, berupa pengelolaan kawasan hutan dan pemanfaatan hutan, jasa wisata alam dan produk kayu serta turunannya.

“Perhelatan Expo 2020 Dubai juga merupakan ajang yang tepat untuk lebih jauh memperkenalkan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK), yang merupakan upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan produk kehutanan yang legal dan lestari,” kata Agus.

SVLK merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mengedepankan aspek sosial dan ekologi dalam proses pemanfaatan dan pengelolaan hutan.

Implementasi SVLK memberikan manfaat antara lain kepercayaan pasar yang lebih baik, akses pasar terutama ke pasar internasional, menekan laju kerusakan hutan, mendukung perbaikan tata kelola dan jaminan bagi mitra dagang atas bukti dan keterlacakan bahan baku dari sumber legal dan lestari. SVLK telah berhasil menaikkan nilai ekspor produk kayu sebesar 91,7% sejak 2013 ke tahun 2019.

BACA JUGA: Indonesia Hadir di Expo 2020 Dubai dengan Kekuatan dan Citra Bangsa

Hingga April 2021, kinerja ekspor industri hasil hutan naik 21,6 persen menjadi US$4,42 miliar atau Rp63,14 triliun. Bahkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dapat menjadi arus utama dalam pemanfaatan hutan di Indonesia sekaligus mendorong peningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik.

Berbagai peluang investasi dan produk usaha kehutanan dan hasil hutan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi bagi penerimaan negara dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.

Melalui kesempatan inilah KLHK berperan penting untuk memperkenalkan potensi hasil hutan Indonesia yang dikemas melalui forum bisnis hingga rolling exhibition produk UMKM yang siap ekspor.

KLHK Tampilkan Produk Hasil Hutan Pada Expo 2020 Dubai

Pada perhelatan Expo 2020 Dubai ini, KLHK membawa empat produk yang mewakili produk-produk terbaik Indonesia dari hasil hutan bukan kayu (HHBK), hasil hutan kayu olahan, dan produk masyarakat sekitar hutan.

Produk hutan bukan kayu memiliki potensi pengembangan dan pemanfaatan yang menjanjikan. Salah satunya adalah mengurangi penebangan pohon guna mengambil produk kayu hutan. Setidaknya terdapat 565 hasil hutan bukan kayu yang berpotensi untuk dimanfaatkan.

Beberapa HHBK yang akan dibawa ke Paviliun Indonesia adalah mulai dari komoditas rotan, kemenyan, hingga madu. Dimana industri fesyen saat ini memiliki minat yang besar pada anyaman rotan, khususnya rotan Kalimantan.

Selain itu turut ditampilkan adalah parfum kemenyan. Meski selama berabad-abad, kemenyan selalu menjadi aroma untuk pembakaran dupa, kini kemenyan hadir sebagai parfum kelas dunia dengan aroma yang wangi dan lembut. Meski tidak mengandung alkohol, parfum kemenyan dapat tahan lama hingga 16-24 jam.

BACA JUGA: Al-Quran Terbesar di Dunia Bakal Ditampilkan di Expo Dubai, Berapa Ukurannya?

Sedangkan produk hasil kayu olahan yang dibawa ke Paviliun Indonesia salah satunya adalah radio kayu tropis. Diproduksi dari pohon yang tumbuh di Indonesia, mulai dari pinus, mahoni, hingga sonokeling, ketiga pohon tersebut ternyata dapat menghasilkan resonansi suara yang sangat baik.

Dengan desain yang antik, ternyata radio buatan daerah Temanggung, Jawa Tengah ini berhasil menembus pasar global hingga mendapatkan berbagai penghargaan internasional.

Di sisi lain, terdapat produk yang dapat mengatasi permasalahan sampah plastik yang telah menjadi masalah di seluruh dunia. Salah satu UMKM di Bangka Belitung menggunakan tanaman purun danau sebagai alternatif produk sedotan plastik.

Sedotan purun danau merupakan sedotan sekali pakai yang tidak bisa dicuci seperti sedotan dari bambu. Meskipun sekali pakai, sedotan ini tidak akan mencemari lingkungan karena dapat hancur dan terurai dengan sendirinya, bahkan hanya cukup memakan waktu satu minggu untuk terurai dengan tanah.

Terakhir, produk masyarakat sekitar hutan yang turut ditampilkan adalah kacang kenari dari Pulau Makian, Maluku Utara. Menjadi salah satu Produk HHBK, kacang kenari Makian disebut-sebut dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian negara di sektor kehutanan.

Memiliki kemiripan dengan kacang almond yang harganya cenderung mahal, Indonesia dengan bangga memiliki produk lokal yang telah menembus Pasar Global melalui komoditas kacang kenari Makian.

Komoditas kopi juga turut andil dalam rolling exhibition, sepertihalnya kopi liberika yang ditanam di lahan gambut. Jenis kopi ini dapat memberikan cita rasa yang unik di mana aromanya seperti aroma buah nangka dengan rasa asamnya yang kuat. Adapula jenis kopi organik lainnya yang merupakan produk masyarakat sekitar hutan yang sekaligus dapat memberdayakan masyarakat sekitar. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here