Wasekjen MUI: Mbah Moen Sosok Pemersatu Umat

689

Jakarta, Muslim Obsession – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nadjamuddin Ramly mengatakan almarhum KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen sebagai sosok pemersatu umat dalam berbagai hal.

“Selain sebagai mubaligh dengan mengasuh pondok pesantren, beliau juga pimpinan Partai NU yang berubah menjadi  Partai Persatuan Pembangunan (PPP),” kata Nadjamudin.

Selain itu, Mbah Moen juga dianggap sebagai penjaga keseimbangan antara ormas-ormas Islam di Indonesia. Apalagi Mbah Moen dapat menyelesaikan dualisme kepemimpinan yang pernah terjadi di PPP.

Mbah Moen sendiri adalah tokoh tetua di Partai Persatuan Pembangunan sekaligus Mustasyar Pengurus besar Nahdlatul Ulama. Dia wafat di tengah kegiatannya menunaikan ibadah haji memenuhi undangan Kerajaan Arab Saudi menggunakan kuota khusus.

Dikutip dari siaran pers MUI, Kamis (8/8/2019) Almarhum KH Maimoen Zubair dimakamkan di Pemakaman Ma’la Kota Makkah pada Selasa, Jenazah diberangkatkan ke Masjidil Haram untuk dishalatkan usai shalat zuhur waktu setempat.

Jamaah asal Indonesia sudah menunggu sejak sebelum waktu shalat zuhur atau sesaat setelah jenazah diberangkatkan dari Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah menuju masjidil haram.

Pemakaman Ma’la berlokasi di kampung asal Nabi Muhammad dan merupakan tempat dimana istri Nabi Muhammad Saw, Siti Khadijah, dimakamkan.

Kondisi pemakamannya berbeda dengan pemakaman pada umumnya di Indonesia. Kawasan pemakaman itu rata oleh pasir berwarna cokelat dengan dua batu sebagai penanda.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menginstruksikan jajarannya termasuk petugas haji untuk menggelar Shalat Ghaib bagi almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Moen) yang wafat pada Selasa pagi.

“Saya minta seluruh petugas haji untuk menggelar Shalat Ghaib serta yasin dan tahlil setelah shalat dhuhur,” kata Lukman di Makkah, Arab Saudi sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia juga menginstruksikan setiap jajaran di Kemenag dari pusat hingga tingkat terbawah untuk turut melakukan Shalat Ghaib untuk tokoh penting Nahdlatul Ulama itu.

“Untuk ASN Kanwil Kemenag agar menggelar Shalat Ghaib serta yasin dan tahlil setelah maghrib,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here