Setelah NU, Muhammadiyah Juga Menolak Ekspor Benih Lobster

945

Jakarta, Muslim Obsession – Setelah Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan sikapnya menolak kebijakan ekspor benih lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, kini Muhammadiyah juga menyatakan hal yang sama, meminta agar kebijakan ekspor benih lobster dihentikan.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, pihaknya menolak ekspor benih lobster karena kebijakan ini tidak akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang, baik bagi masyarakat maupun negara.

“Tidak setuju satu juta persen (ekspor benur). Hitung-hitungan ekonomi saja, kalau jual anaknya untungnya sedikit. Tapi kalau jual di waktu yang sudah patut ditangkap, untungnya sangat besar. Pilih mana?” kata Anwar, Sabtu (8/8/2020).

Secara logika ekonomi kebijakan ekspor benih lobster kata dia, sudah tidak masuk akal. Ia menyarankan pemerintah berfokus membangun ekosistem budidaya lobster di dalam negeri. Salah satu caranya ialah memberikan modal kepada para pengusaha lokal untuk mengembang-biakkan benur di daratan.

Setelah benur menjadi lobster dewasa, baru pemerintah membolehkan agar di ekspor ke luar negeri. Dengan begitu nilai yang didapatkan jauh lebih besar dibanding ekspor benih lobster.

Namun demikian, ia meminta pengusaha bersabar untuk menunggu hasil panen. “Kita butuh pengusaha-pengusaha yang punya idealisme dan bicara kemajuan bangsa,” tuturnya.

Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) sebelumnya juga menyampaikan penolakannya terhadap ekspor benih lobster. Bahkan, organisasi itu meminta kebijakan tersebut dihentikan. Pernyataan ini tertuang dalam kajian LBM PBNU pada 4 Agustus 2020. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here