Sebut Diba dan Barzanji dari Syiah, Gus Baha Minta Maaf

1322
KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha.

Jakarta, Muslim Obsession – Ulama K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha dalam sebuah kesempatan pernah menyebut jika Diba’ dan Barzanji merupakan karangan dari orang Syiah. Mengakui itu ternyata ada kekeliuran, Gus Baha menyampaikan permintaan maaf.

Permintaan maaf itu ia sampaikan melalui video yang diunggah di cahnnel YouTube thoriqussalam indonesia. Dalam video berjudul “Video Lengkap Klarifikasi dan Jawaban Gus Baha’ Addiba’i Bukan Syiah (Reupload)” ia memberikan klarifikasi soal ucapannya kala itu.

Ia tampak didampingi oleh 3 rekannya. Dalam penjelasannya, Gus Baha mengatakan meminta kepada Allah SWT menunjukkan jalan yang benar.

“Jadi saya pastikan, saya sendiri orang sering baca Diba’ dan saya pastikan doa Diba’ ada kata ajma’in, saat menyebutkan kata ajma’in itu menunjukkan ahli sunnah,” ujar Gus Baha.

Ia lantas meminta maaf atas apa yang ia sampaikan pada kala itu. “Saya pastikan secara sadar, saya mohon maaf, atau salah ya mohon maaf,” cetusnya. Gus Baha juga mengatakan ia kerap membaca Istighfar dan berharap kepada Allah SWt agar hal ini tidak menjadi masalah.

“Saya sebetulnya nggak ingin klarifikasi, ya mumpung ada beliau-beliau ke sini,” paparnya.

Seperti diketahui, bagi sebagian besar umat Islam tentu tak asing dengan kegiatan selawatan yakni Diba’i dan Barzanji. Bacaan-bacaan selawat ini dibalut dalam seni yang dilantunkan dengan irama atau nada.

Diba dam Barjanji sendiri berisi, sejarah dari cerita Kenabian Muhammad, sekaligus berisi pujian kepada kepada Nabi. Dibulan Maulud, diba dan barjanji kerap dibacakan di masjid-masjid. Meski Diba dan Barjanji ini masih banyak diperdebatkan oleh sebagian kalangan.

Namun, Gus Baha mengajak masyarakat untuk tidak saling mengklaim kebenaran. Dia menilai, setiap bentuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW wajar dituangkan dengan bentuk dan cara yang berbeda.

Hal itulah yang lantas membuat kontroversi oleh umat Islam. Ulama ternama tersebut menyebut jika Dibai dan Barzanji memang berasal dari Syiah. Gus Baha juga menyebut jika kedua kitab tersebut sejatinya menjadi menu utama amaliyah warga NU.

Gus Baha menyebut jika santri Mustofa dari NU tidak tahu menahu asal muasal Diba’ dan Barzanji yang merupakan karangan dari orang Syiah. Meski, diakuinya jika awal mula Islam masuk ke Indonesia melalui orang Syiah, namun Syiah Zaidiyah.

“Jadi, kayak santri Mustofa (NU), ini tidak tahu kalau Diba’ dan Barzanji itu karangane (karya) orang Syiah. Pertama Islam masuk Indonesia, memang, lewat orang Syiah. Cuma Syiah-nya Zaidiyah. Makanya, Diba’ tidak menyebutkan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali,” katanya.

Pernyataannya tersebut diperkuat dengan berbagai hadits dan ayat yang disebutkan dalam kedua kitab itu. Yang mana, diartikannya Zainal Abidin yakni Ali dan putranya Baqir sebaik-baiknya wali.

Menurut dia, semua ulama mengakui jika Diba’ itu Syiah, tetapi Syiah Zaidiyah. “Semua ulama mengakui kalau Diba’ itu Syiah. Cuma Syi’ah Zaidiyah. Tapi tetap Syi’ah,” jelasnya. (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here