Sebuah Renungan: Menjadi Pemimpin yang Cerdas

1114

Muslim Obsession – Sebuah kisah yang inspiratif tersiar lewat broadcast. Kisah tentang bagaimana sejatinya gambaran seorang pemimpin yang cerdas.

Bukan tentang pemimpin sebuah desa atau negeri semata, melainkan pemimpin bagi setiap ruh dan jasad manusia. Tak sekadar penting dibaca, kisah ini wajib dijadikan sebuah renungan.

Begini kisahnya:

Suatu hari seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung sedang berkumpul ramai sekali. Mereka sepertinya mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu tengah membicarakan siapa yang bersedia menjadi ketua kampung.

Baca juga: Penting Dibaca! Belajar dari Kisah Nabi Zakaria, Ini Doa Agar Segera Dapat Keturunan  

Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin yang telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.

Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa. Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak, ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.

Baca juga: Kisah Ditemukannya Kembali Air Zamzam yang Sempat Hilang

Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menandatangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas. Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar. Pada tahun ketiga, ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya.

Baca juga: Subhanallah Begitu Mulianya Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

Tahun keempat, ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa. Tahun kelima, ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan.

Tahun keenam sampai kedelapan, ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.

Akhirnya pada tahun kesembilan, ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabar lagi untuk menempati rumah masa depannya.

Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar. Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.

Baca juga: Tukang Jualan ini Punya Mental Kaya, Baca Saja Kisahnya!

Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shalih, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana.

Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.

Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang tiada berakhir.

Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap.

Jadilah orang yang cerdas! Manfaatkan hari ini untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here