Ramadhan Berlalu, Ketaatan Menetap!

614

Pertama, Islam mengajarkan bahwa sesungguhnya dalam melakukan (ibadah), dalam arti pengabdian atau aktifitas hidup secara umum Islam tidak mengenal “retirement” (masa pensiun). Runyamnya lagi, dalam bahasa Arab kata pensiun disebut “تقاعد” yang jika diinggriskan bermakna: “in capable of doing anything” (ketidak mampuan melakukan sesuatu).

Taqaa’ada juga bisa bermakna “terduduk”, yang bisa melahirkan konotasi negatif, seperti kelemahan dan juga kemalasan.

Untuk menghindari semua konotasi negatif itu, Al-Quran menekankan bahwa seorang Mukmin tidak pernah berhenti dalam aktifitas (amal). Jika selesai di sebuah aktifitas maka dia akan segera menuju kepada aktifitas lainnya. Dan semua itu menjadi bagian dari jalan menuju Tuhannya.

Itulah yang disimpulkan oleh ayat Al-Quran:

فإذا فرغت فانصب والي ربك فارغب.

Kedua, pengabdian kita kepada Allah itu seumur hidup. Tidak dibatasi oleh batas waktu dan ruang. Pengabdian berakhir di saat hidup itu telah berakhir.

Inilah yang ditegaskan oleh Al-Quran:

واعبد ربك حتي يأتيك القين

Dan sembahlah Tuhanmu hingga keyakinan itu (kematian) tiba kepadamu”.

Al-Hasan Al-Basri pernah berkata: “Sesungguhnya Allah tidak pernah membatasi amal seorang Mukmin kecuali dengan kematiannya”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here