Pertama Kali dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Perempuan Jadi Pramugari

517

Riyadh, Muslim Obsession – Pemerintah Arab Saudi sedikit demi sedikit telah memberikan banyak ruang bagi para kaum perrmpuan di sana untuk bekerja di ruang publik. Kali ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah pemerintah Arab Saudi mengizinkan perempuan berkerja menjadi Pramugari.

Maskapai penerbangan asal Arab Saudi, Saudi Arabian Airlines ( Saudia), bahkan secara resmi membuka lowongan pramugari untuk para perempuan di negara tersebut. sebagaimana dilansir dari The Jerusalem Post, Senin (21/12/2020).

Melalui sebuah pengumuman yang dikeluarkan pada Jumat (18/12/2020), para pelamar minimal harus berijazah SMA dan berusia antara 20 hingga 30 tahun.

Saudia juga mensyaratkan para pelamar harus fasih berbahasai Inggris. Selain itu, tinggi dan berat badan pelamar harus sesuai dengan “standar” Saudia.

Saudia adalah maskapai penerbangan terbesar ketiga di Timur Tengah dalam hal pendapatan, di belakang Emirates dan Qatar Airways.

Seorang analis sekaligus akademisi, Karema Bokhary, mengatakan kepada The Media Line bahwa dalam lima tahun ke depan atau lebih, perempuan Arab Saudi mungkin memiliki hak yang sama dengan pria.

“Mengizinkan perempuan Arab Saudi bekerja sebagai pramugari merupakan topik yang sangat menarik. Saya akan memantau siapa yang akan mendaftar dan jumlahnya,” kata Bokhary.

Dia menjelaskan bahwa secara historis, masyarakat Arab Saudi telah melarang perempuan untuk bekerja sebagai wiraniaga, apalagi pramugari yang dianggap sebagai pelayan.

“Mereka (Arab Saudi) mungkin menganggapnya sebagai penghinaan lebih lanjut bagi wanita Saudi karena mereka harus melayani, membersihkan, dan menangani permintaan apa pun karena itu akan menjadi pekerjaan mereka,” imbuh Bokhary.

Bokhary menambahkan, keputusan untuk mengizinkan wanita bekerja sebagai pramugari merupakan titik balik yang baik di Kerajaan Arab Saudi.

Selain itu, bayaran untuk pekerjaan itu sangat tinggi, terutama karena membuka jalan bagi perempuan yang bukan lulusan universitas untuk bekerja,” sambung Bokhary.

Dia mengindikasikan bahwa gerakan untuk mendukung hak-hak perempuan dimulai pada masa pemerintahan Raja Abdullah bin Abdulaziz (2005-2015).

Gerakan tersebut semakin berbuah di bawah pemerintahan Raja Arab Saudi saat ini, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

“Dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman ( MBS) telah sepenuhnya membuka jalan bagi wanita dan mendukung penuh wanita Saudi, dan dia tidak mundur. Langit adalah batas mereka,” kata Bokhary.

Bokhary menambahkan MBS mencanangkan program bernama Saudi Vision 2030 yang memungkinkan wanita bekerja di berbagai industri. Sedangkan di masa lalu, wanita hanya terbatas pada beberapa sektor seperti pendidikan. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here