Penting Diketahui! Berikut 4 Persiapan Sambut Ramadhan

1877

Muslim Obsession – Tak terasa Ramadhan sudah di depan mata. Kurang lebih seminggu ke depan, insya Allah, bulan suci yang ditunggu-tunggu akan hadir.

Sebagai orang beriman yang diperintahkan berpuasa Ramadhan, tentu tak ingin bulan Agung ini dilalui dengan sia-sia karena rahmat dan maghfirah Allah subhanahu wa ta’ala berlimpah ruah di dalamnya.

Mengutip buku ‘Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan’ setidaknya ada empat persiapan penting agar Ramadhan diisi dengan berbagai kegiatan ibadah secara maksimal.

1. Persiapan Mental

Islam menganjurkan agar setiap melaksanakan amal shalih harus diawali dengan niat. Secara psikologis seseorang yang berniat akan termotivasi untuk beramal secara maksimal. Di sisi lain, niat merupakan amalan hati yang wajib dilakukan dalam setiap aktivitas ibadah.

Niat akan memunculkan energi positif berupa semangat dan ketahanan seseorang dalam mengerjakan amal shalihnya. Tak heran jika niat menjadi pilar utama dalam ibadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Ramadhan merupakan bulan penuh ibadah yang dilakukan orang-orang beriman. Tak hanya puasa di siang hari, orang-orang yang mempersiapkan mentalnya dengan baik pasti memiliki niat untuk melakukan aktvitas ibadah lainnya, seperti Shalat Tarawih, Shalat Tahajud, membaca Al-Quran, memperbanyak dzikir, dan lain-lainnya.

Persiapan mental ini sangat penting agar membentuk kesungguhan dalam beribadah sehingga tidak loyo di tengah jalan. Dengan mental yang siap, muncul komitmen untuk menjalani ibadah Ramadhan secara maksimal hingga akhir.

2. Persiapan Spiritual

Disebut juga persiapan ruhiyah yang dilakukan dengan membiasakan diri membaca Al-Quran, berpuasa sunnah, berdzikir dan berdoa, termasuk melaksanakan shalat-shalat sunnah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh persiapan ruhiyah ini dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban,” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156).

3. Persiapan Intelektual

Aktivitas ibadah seyogianya dilakukan berdasarkan ilmu. Oleh karenanya, persiapan intelektual atau fikriyah ini sangat penting dalam menyambut Ramadhan.

Banyak orang yang berpuasa tetapi dia tidak mendapatkan ganjaran apapun kecuali lapar dan dahaga. Ini terjadi karena dia berpuasa tidak dilandasi dengan ilmu yang memadai, sehingga banyak hal yang mengurangi nilai puasa seringkali dilakukannya seperti berkata dusta, berkata sia-sia dan porno, berbuat zhalim kepada orang lain, serta hal-hal terlarang lainnya.

4. Persiapan Fisik dan Materi

Banyaknya ibadah di bulan Ramadhan berdampak pada pentingnya persiapan fisik dan materi. Seseorang yang fisiknya sakit tentu tidak akan maksimal berpuasa atau beribadah lainnya. Oleh karenanya menjaga fisik agar tetap fit menjadi sangat penting.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan dalam hal menjaga vitalitas fisik. Beliau mencontohkan pentingnya bersiwak, senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik, serta berolah raga.

Di sisi lain, persiapan materi juga tak bisa dipandang sebelah mata. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk berlebih-lebihan dalam mencukupi kebutuhan. Sebaliknya, saat Ramadhan justru kita diajarkan untuk menahan diri dari segala keinginan dan hal yang tabdzir.

Persiapan materi dilakukan agar kita bisa mencukupi kebutuhan selama Ramadhan, sekaligus dapat menyisihkannya agar kita bisa bersedekah. Bukankah Ramadhan juga bulan terbaik untuk bersedekah?

Suri teladan kita, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita untuk banyak bersedekah dan berderma di bulan Ramadhan. Bahkan ada berbagai faedah jika seseorang bertambah semangat bersedekah ketika berpuasa di bulan penuh berkah tersebut.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Quran kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

Wallahu a’lam biss shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here