Penting Dibaca! Dahsyatnya Menyebut Nama Anak dalam Doa

1161
Wahai para ibu, doakan anak-anakmu. (Ilustrasi)

Muslim Obsession – Tulisan berikut ini beredar secara broadcast di sejumlah WhatsApp Group. Kami tampilkan kembali untuk diketahui, dibaca, dan diambil manfaatnya.

Dr. Fauzia Addabbus, seorang psikolog yang amat populer di Kuwait pernah menulis di Twitter, tentang rahasia-rahasia doa seorang ibu jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya.

Dan ternyata efek dari cuitannya itu telah mengubah jalan hidup banyak orang. Lalu, apa cuitannya di Twitter?

“Wahai para ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepada-Nya bahwa engkau ridha atas mereka masing-masing.

Begini doanya :

اَللّٰهُمُّ اِنِّی اُشْهِدُكَ اَنِّی رَاضِيَۃٌ عَنْ اِبْنِی/اِبْنَتِی….تَمَامَ الرِّضَی وَكَمَالَ الرِّضَی وَمُنْتَهَی الرِّضَی فَاللّٰهُمَّ اَنْزِلْ رِضْوَانَكَ عَلَيْهِمْ بِرِضَائِى عَنْهُمْ

“Ya allah aku bersaksi kepadaMu bahwa aku ridha kepada anak-anakku (sebutkan nama mereka, satu persatu) dengan ridha paripurna, ridha yang sempurna dan ridha yang paling komplit. Maka turunkanlah Yaa Allah keridhaanMu kepada mereka demi ridhaku kepada mereka”.

Apa dampak doa di atas? Di dalam tulisan tersebut dituturkan kisah seorang ibu yang mendoakan anak laki-lakinya berusia 22 tahun. Ia pun bercerita:

Sejak kelahiran anakku itu aku hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak pernah shalat dan bahkan jarang mandi. Dia sering berdebat panjang denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tak menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya.

Maka ketika membaca Twittermu aku berkata: “Mungkinkah omongan ini benar? Tampaknya masuk akal? Dan seterusnya….”

Dan akhirnya kuputuskan untuk mencoba mendoakan. Lalu…

Setelah seminggu, nada suara putraku mulai melunak kepadaku, dan pertama kali dalam hidupku aku tertidur dalam kedamaian. Kemudian kudapati putraku mandi, padahal aku tak menyuruhnya.

Minggu kedua dan aku terus mendoakannya sesuai anjuranmu. Dia membukakan pintu untukku dan menyapaku, “Apa kabar ibu?” dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya sebelum itu.

Aku gembira tak terkira walaupun aku tak menunjukkan perasaanku kepadanya sama sekali. Dan empat jam kemudian aku meneleponnya, lalu ia menjawabku dengan nada yang berbeda dari biasanya: “Bu, aku di samping masjid dan aku baru akan shalat waktu ibu meneleponku.”

Maka akupun tak mampu menahan tangisku. Bagaimana mungkin ia yang tak pernah shalat bisa mulai shalat dan dengan lembut menanyaiku ‘Apa kabar?’.

Tak sabar aku menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau mulai shalat? Jawabnya, “Aku sendiri tak tahu Bu. Waktu aku di dekat masjid, mendadak hatiku tergerak untuk shalat.”

Sejak itu kehidupanku berubah 180 derajat, dan anakku tak pernah lagi berteriak-teriak kepadaku, sebaliknya ia sangat menghormatiku.

Tak pernah aku mengalami kebahagiaan seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis dzikir dan pengajian-pengajian.

Doa Ibu itu ampuh. Karena beratnya kehidupan sehari-hari, seringkali seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya.

Sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya. Padahal justru doa Ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat.

Jangan pernah bilang: “Ah anakku masih kecil, ngapain didoakan?”

Jadi doakan mereka mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doamu untuk mereka.

Allah telah mengkaruniakan para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak kita dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita untuk mereka.

Ya, Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau, dan kita bisa mengetuk pintu-Nya kapanpun kita mau dan Allah tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here