Pelatihan Bagi Imam Masjid untuk Membentuk Nasionalisme

915

Jakarta, Muslim Obsession –Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mendukung diadakannnya pelatihan bagi para imam masjid. Pelatihan tersebut nantinya untuk mengembangkan wawasan para imam masjid selain ilmu keislaman juga membentuk jiwa nasionalisme.

“Pada umumnya pengelolaan masjid berhubungan dengan pengaturan alokasi dana untuk biaya operasional kegiatan masjid. Umumnya kegiatan masjid selama ini yang dipahami tak jauh dari kegiatan salat. Padahal bisa lebih luas, misalnya, pengajian atau pesantren kilat,” kata Muhammadiyah Amin seperti dikutip dari Kemenag, Kamis (31/10/2019)..

Amin menambahkan, selain itu juga, masjid bisa digunakan untuk kegiatan sosial macam pendidikan keterampilan, pemeliharaan dan perawatan kesehatan, apalagi pengembangan keilmuan yang non agamawi, jarang jadi pilihan di kebanyakan dari 741 ribu masjid di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia Jenderal (Purn) Fachrul Razi mengatakan dalam waktu dekat Kementerian Agama akan menggagas pelatihan bagi imam masjid. (Baca: Menag Anjurkan Imam Masjid Berdoa Pakai Bahasa Indonesia)

Nantinya pelatihan ini akan bekerja sama dengan Ormas-ormas seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah dan ormas lainnya.

Pelatihan ini dinilai Fachrul Razi sangat penting, untuk menambah pengalaman, keilmuan dan wawasan para imam masjid di Indonesia, agar terus dapat memberikan syiar dan dakwah rahmatan lil alamin kepada masyarakat.

“Para imam juga harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila yang cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu tentunya penguasaan keislaman,” jelas Fachrul Razi di Jakarta.

Menag melanjutkan, seorang imam masjid atau saat memberikan khutbah dalam doanya kiranya dapat menggunakan bahasa Indonesia selain juga bahasa Arab. Karena tidak semua warga masyarakat atau jamaah paham dengan bahasa Arab. Jika ada disisipkan bahasa Indonesia, doanya lebih dapat dimengerti jamaah.

“Dalam berdoa gunakan juga bahasa Indonesia agar umat dan masyarakat mengerti, karena tidak semua umat, warga bangsa ini mengerti bahasa Arab,” terangnya.

Bagi Fachrul Razi, para imam masjid juga harus mempunyai wawasan bahwa masjid juga bisa sebagai tempat kegiatan-kegiatan sosial-ekonomi-budaya. (Way)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here