Yerusalem, Muslim Obsession – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan niatnya pada Selasa (10/9/2019) untuk mencaplok Lembah Yordania di Tepi Barat yang diduduki jika dia memenangkan pemilihan umum minggu depan.
Rencana perdamaian AS adalah peluang bersejarah untuk menerapkan kedaulatan Israel atas permukiman di Yudea dan Samaria,” katanya, menggunakan nama-nama alkitabiah Yahudi di Tepi Barat selatan dan utara.
Netanyahu mengatakan bahwa sementara dia akan menunggu presentasi rencana sebelum melakukannya, dia dapat segera mengambil tindakan seperti itu di Lembah Yordania, yang terjadi setelah berbulan-bulan upaya diplomatik.
Dilansi Daily Sabah, Israel di masa lalu telah menekankan pentingnya Lembah Yordania, yang membentang di sepanjang Tepi Barat timur, untuk keamanan Israel.
Menjelang pengumuman itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh memperingatkan terhadap tindakan semacam itu, dengan mengatakan bahwa wilayah Palestina bukan bagian dari kampanye pemilihan Netanyahu.
Sementara Netanyahu telah berbicara tentang bekerja menuju solusi dua negara di masa lalu, karena negara telah bergeser lebih jauh ke kanan, dia telah mengemukakannya lebih jarang dalam beberapa waktu terakhir.
Tahun ini, sebagai bagian dari kampanye pemilihannya, Netanyahu telah memperjuangkan pencaplokan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional oleh sebagian besar dunia.
Namun, selama 10 tahun terakhir sebagai perdana menteri, Netanyahu belum mengambil langkah konkret untuk menerapkan pencaplokan.
Sebagai informasi, Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967, dan ratusan ribu warga Israel Yahudi sekarang tinggal di wilayah itu, yang diklaim oleh Palestina sebagai negara masa depan mereka.
