MUI Berharap Pemilu 2019 Berlangsung Secara Damai dan Beradab

641
Din-Syamsuddin
Din-Syamsuddin (Foto: dinsyamsuddin.com)

Jakarta, Muslim Obsession – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Rapat Pleno ke-36 Dewan Pertimbangan dalam rangka dialog dan silaturahmi dengan kedua pasang calon capres dan cawapres. Namun, kedua paslon yang berlaga di Pilpres 2019 tidak dapat memenuhi undangan rapat.

Mantan Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin berharap dapat mendengar secara langsung penjelasan visi dan misi dari kedua paslon.

“Dan yang kedua kita ingin menyampaikan aspirasi-aspirasi langsung dari kelompok Islam, ormas-ormas Islam,” tutur Syamsuddin di Kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Meski begitu dia tetap menyampaikan harapannya untuk kedua paslon. Dia ingin praktik demokrasi dalam pelaksanaan Pilpres dan Pileg berlangsung secara damai dan beradab. Syamsuddin ingin, siapa pun yang terpilih nanti dapat menjadi pemersatu bangsa. MUI tidak memiliki keberpihakan dalam politik kekuasaan.

“Penting bagi presiden dan wakil presiden republik ini berada di atas dan untuk semua golongan menjadi pengayom, pemersatu, dan dia tidak menjadi presiden bagi pemilihnya sendiri. Sementara melakukan zero sum game politics terhadap yang tidak memilih. Nah ini bukan negarawan,” ucapnya.

Dia juga menitipkan pesan agar masyarakat tetap menjaga suasana sejuk dalam kontestasi politik yang makin panas. Syamsuddin mengajak masyarakat tetap rasional, proporsional, dan moderat. Artinya, dengan tidak saling menghujat pilihan masing-masing.

“Kami pesankan agar interaksi kelompok pendukung, terutama di media sosial itu jangan terlalu ekstrem. Tadi saya akhiri dengan sebuah ungkapan hikmah, cintailah kekasihmu, dalam kurung calon presidenmu, sedang-sedang saja. Karena boleh jadi sewaktu-waktu dia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan bencilah lawanmu sedang-sedang saja karena sewaktu-waktu bisa jadi engkau mencintainya,” ujar Syamsuddin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here