Mitos dan Fakta Telur Puyuh

5221
Telur Puyuh (Foto: Bharat Sharma)

Muslim Obsession – Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya.

Mereka bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Sejumlah spesies seperti puyuh jepang adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh.

Beberapa jenis puyuh diternakkan dalam jumlah besar. Salah satunya Puyuh jepang yang diternakkan terutama karena telurnya.

Telur puyuh sendiri merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh. Selain rasanya nikmat, telur ini juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan.

Namun, telur puyuh juga memiliki reputasi yang kurang baik. Karena dianggap bisa menyebabkan kolesterol naik dan darah tinggi. Apakah hal ini benar? Simak penjelasan dr. Yusra Firdaus, melansir Hello Sehat, Senin (24/9/2018).

Kandungan lemak jenuh dalam telur puyuh

Burung Puyuh Coklat (Foto: Wikipedia)

Telur puyuh merupakan telur yang dihasilkan dari buyung puyuh. Anda mungkin sering menemukannya dalam berbagai hidangan, seperti dalam sup.

Bentuknya yang lebih kecil dari telur biasa membuat Anda mungkin mengkonsumsinya dalam jumlah lebih banyak dalam sekali makan.

Tapi, tunggu dulu, kebanyakan makan telur ini mungkin juga tidak baik.

Satu porsi telur puyuh (5 butir) mengandung 6 gram protein dan 5 gram lemak. Kandungan protein dan lemaknya yang relatif sedikit membuat jumlah kalori yang terkandung di dalamnya juga relatif sedikit, yaitu hanya sekitar 71 kalori dalam satu porsi.

Namun, kandungan lemak jenuh dalam telur ini relatif tinggi. Dalam 5 butir telur terkandung 1,6 gram lemak jenuh. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dibandingkan telur ayam yang mengandung lemak jenuh sebanyak 1,5 gram dalam satu butir.

Perbandingan kandungan kuning telur yang lebih banyak dibandingkan putih telur dalam telur puyuh mungkin mempengaruhi jumlah lemak jenuh yang ada pada telur puyuh. Lemak jenuh ini kemudian dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh Anda.

Benarkah lemak jenuh dalam telur puyuh memicu kolesterol dan darah tinggi?

Sate Telur Puyuh (Foto: ayomasak123.blogspot.com)

Beberapa orang mungkin takut tekanan darahnya akan naik jika mengkonsumsi telur karena kandungan lemak jenuh atau kolesterolnya.

Kolesterol darah yang meningkat dapat menyebabkan tekanan darah juga ikut meningkat. Namun, hal ini mungkin membutuhkan proses yang tidak sebentar.

Walaupun telur puyuh mengandung lemak jenuh relatif tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, hal ini belum tentu dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah Anda.

Makanan yang tinggi kolesterol belum tentu menyebabkan Anda mengalami kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Tubuh sendiri sebenarnya membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon tertentu, memproduksi vitamin D, dan membangun sel.

Organ hati yang menghasilkan kolesterol dalam tubuh tidak mengubah semua kolesterol dari makanan menjadi kolesterol darah. Tubuh akan mengatur penggunaan kolesterol untuk fungsi tubuh dan untuk diubah menjadi kolesterol darah.

Jadi, bolehkah penderita kolesterol tinggi makan telur puyuh?

Namun, reaksi seseorang terhadap kadar kolesterol dari makanan mungkin akan berbeda-beda. Ada beberapa orang yang mengalami kenaikan kolesterol walau hanya mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol dalam jumlah sedikit.

Tapi, beberapa orang lainnya mungkin tidak menunjukkan kenaikan kadar kolesterol yang berarti walau banyak mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol.

Jadi, jika Anda termasuk orang yang mudah mengalami kolesterol tinggi setelah makan makanan berkolesterol, sebaiknya batasi jumlah telur puyuh yang Anda konsumsi. Anda masih boleh mengkonsumsi telur puyuh tapi mungkin tidak banyak. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here