Jakarta, Muslim Obsesion – Seorang Rapper Amerika, Kanye West melakukan tindakan provokatif dengan memberi nama merek sepatunya Malaikat Israfil. Asksinya kemudian menuai kecaman dari komunitas Muslim.
Seperti dilansir Yeni Safak pada Kamis (27/8), sepatu kets yang dipermasalahkan itu yakni versi baru yang diproduksi Adidas yakni Adidas Yeezy Boost 350 V2. Sepatu ini telah dirilis pada pekan lalu.
Sepatu ini dinamai Israfil, dalam Islam Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala di hari kiamat. Sedangkan sepasang sepatu lainnya rencananya akan dirilis pekan depan. Kanye West dikabarkan menamai sepatu itu dengan Izrail yang bertugas mencabut nyawa.
Sejumlah petisi pun bermunculan sebagai desakan kepada Adidas dan Kanye West untuk mengubah nama sepatu kets itu. Petisi itu juga menyuarakan kepada umat Islam untuk memboikot Adidas.
“Menggunakan nama malaikat yang sangat kami hormati pada sepatu yang digunakan untuk jalan-jalan adalah bentuk ketidak sopanan. Kami menuntut agar Adidas segera menghentikan semua produksi itu sepatu itu, dan menuntut mengeluarkan permintaan maaf pada Muslim,” dalam petisi yang berada di Change.org.
Seorang pengguna twitter pun mengecam Kanye West dan Adidas. netizen mempertanyakan mengapa hal itu menjadi tren untuk mengejek Islam. “Sekarang Kanye menamai sepatunya dengan nama dua malaikat utamakan, Agama kami bukan Aestetik,” tulis salah satu netizen.
Sepatu terbaru Kanye West itu telah dirilis pada 22 Agustus lalu untuk wilayah Asia Pasifik, Eropa dan Amerika Utara. Pengumuman rilis sepatu itu diunggah oleh Adidas di akun resmi Twitternya di @adidasoriginals, namun mendapat kecaman netizen.
Menurut Forbes, Kanye West resmi dinobatkan sebagai miliarder pada bulan April berkat sepatu Yeezy yang bertuliskan namanya yang ia kembangkan bersama Adidas.
Bersaing untuk Jadi Presiden AS
Nilai kekayaan kotor Kanye West diperkirakan mencapai US$1,3 miliar, lapor Forbes saat mengumumkan West masuk dalam daftar orang-orang dengan nilai kekayaan setidaknya US$1 miliar.
Saat ini Kanye West mencoba peruntungannya dalam kampanye perebutan kursi Presiden Amerika Serikat. Dia bersaing dengan petahana Donald Trump dan Joe Biden. (Albar)
