Menteri Kesehatan Gaungkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah dari Papua Barat

988

”Sampai dengan tahun ini, sebanyak 105 kabupaten /kota telah menyelesaikan POPM Filariasis dan memasuki tahap surveilans pasca POPM, dan sebanyak 29 kab/kota telah dinyatakan eliminasi Filariasis. Sedangkan sebanyak 131 kabupaten/kota tahun ini masih melaksanakan POPM Filariasis”, tutur Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), pada puncak peringatan Belkaga ke-4 di Alun-alun Kota Baru Aimas, Sorong, Papua barat, melalui siaran pers Kemenkes, Selasa (16/10/2018).

Peringatan BELKAGA diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah atau Eliminasi Filariasis 2020. Peringatan Belkaga I (2015) dilaksanakan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat; Belkaga II (2016) diselenggarakan di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah; Belkaga III (2017) digelar di Desa Jatisono, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah; dan Belkaga IV di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Dalam sambutannya, Menkes mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebagian besar provinsi di Indonesia masih endemis Filariasis. Hanya ada 6 provinsi yang bukan daerah endemis Filariasis di Indonesia, yaitu provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat.

”Belkaga keempat di tahun 2018 dilaksanakan di 131 kabupaten/kota endemis Filariasis yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia, termasuk provinsi Papua Barat”, imbuh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, dalam laporannya.

Menandai dukungan terhadap keberhasilan upaya eliminasi penyakit kaki gajah di Indonesia, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, didampingi oleh Bupati Sorong, Stepanus Malak, dan Dirjen P2P Kemenkes RI, Anung Sugihantono, meminum obat pencegah penyakit kaki gajah secara bersama-sama. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here