Muslim Obsession – Para pemimpin tradisional di Afrika Selatan telah menyatakan “kegelisahan” atas pindahnya agama pemimpin mereka Mandla Mandela yang memeluk Islam.
Cucu dari tokoh Nelson Mandela tersebut, dikabarkan mualaf pada tahun 2015 silam. Tak lama ia memeluk Islam, ia menikah dengan seorang wanita Muslimah.
Kongres Pemimpin Tradisional di Afrika Selatan (Contralesa) mengatakan kepada BBC bahwa menjadi Muslim dapat mempengaruhi kemampuannya untuk menegakkan tradisi Xhosa.
Dia mewarisi posisinya sebagai kepala Mvezo di klan AbaThembu dari kakeknya, Nelson Mandela.
Dia diyakini telah pindah agama untuk menikahi Rabia Clarke, seorang Muslim. Ini adalah pernikahan keempat Mandela.
Juru bicara Contralesa, Mwelo Nonkonyane, mengatakan afiliasi keagamaan baru Mandela dapat menimbulkan konflik bagi rakyatnya.
“Tidak ada yang salah dengan seorang pemimpin tradisional mengikuti keyakinan yang dia pilih, tetapi kami prihatin apakah dia akan dapat terus menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala suku,” katanya.
Kepala adat terkadang memimpin ritual ucapan syukur untuk leluhur, termasuk mempersembahkan hewan yang disembelih kepada mereka dalam doa.
Praktik semacam itu dianggap tidak sejalan dengan kepercayaan banyak Muslim. Kepala Suku Mandla Mandela mungkin menemukan dirinya berada di persimpangan jalan – dipaksa untuk memilih antara pengantin barunya dan rakyatnya yang setia.
Pewaris Nelson Mandela, yang membanggakan dirinya sebagai orang yang memiliki tradisi, mungkin menghadapi beberapa pertanyaan sulit mengenai keputusannya untuk masuk Islam.
Pindah agama itu berimplikasi padanya bukan karena agamanya sendiri tetapi karena itu menciptakan ketidakpastian tentang loyalitas kepala suku.
Dan tampaknya kerahasiaan telah menimbulkan kekhawatiran di dalam keluarga Kerajaan AbaThembu, yang sekarang mempertanyakan komitmen kepala suku untuk menegakkan tradisi yang dihormati waktu.
Di pedesaan Afrika Selatan, jauh dari banyak ornamen kehidupan modern, para pemimpin tradisional memainkan peran kunci dalam komunitas mereka.
Ini bisa dalam bentuk upacara atau keputusan sehari-hari tentang bagaimana menyelesaikan konflik. Meskipun ini adalah pernikahan keempat kepala suku, ini adalah yang pertama mengadu domba dia dengan tradisi – inti dari siapa dia.
Nonkonyane mengatakan Mandela telah bertentangan dengan tradisi dengan mengambil alih budaya istrinya.
“Menurut tradisi Afrika, perempuanlah yang harus menjadi bagian dari keluarga yang akan dinikahinya. Ketika dia menerima lamaran Mandla, harapannya adalah agar dia mengadopsi cara-cara rakyatnya,” katanya.
Dia menikahi Ms Clarke dalam sebuah upacara yang tidak dihadiri oleh anggota keluarga kerajaan, yang menyebabkan laporan bahwa mereka tidak senang dengan persatuan tersebut.
