Muslim Obsession – Raspberry memiliki banyak jenis warna seperti hitam, ungu dan emas, tetapi raspberry merah, atau Rubus idaeus adalah yang paling umum. Raspberry merah adalah tanaman asli Eropa dan Asia utara dan dibudidayakan di daerah beriklim sedang di seluruh dunia.
Sebagian besar raspberry AS ditanam di California, Washington, dan Oregon. Berry yang manis dan asam ini memiliki umur simpan yang pendek dan dipanen hanya selama musim panas dan musim gugur. Untuk alasan ini, raspberry paling baik dimakan segera setelah pembelian.
Tahukah Anda, buah raspberry memiliki nilai gizi dan manfaat kesehatan. Berikut di antaranya, dilansir Healthline, Selasa (11/2/2020).
Rendah Kalori dan Kaya Nutrisi
Raspberry memiliki banyak nutrisi meski rendah kalori. Satu cangkir (123 gram) raspberry merah mengandung: Kalori: 64; Karbohidrat 4,7 gram; Serat: 8 gram; Protein: 1,5 gram; Lemak: 0,8 gram; Vitamin C: 54% dari Referensi Harian Intake (RDI); Mangan: 41% dari RDI; Vitamin K: 12% dari RDI; Vitamin E: 5% dari RDI; Vitamin B: 4-6% dari RDI; Besi: 5% dari RDI; Magnesium: 7% dari RDI; Fosfor: 4% dari RDI; Kalium: 5% dari RDI; Tembaga: 6% dari RDI.
Raspberry adalah sumber serat yang hebat, mengemas 8 gram per porsi 1 cangkir (123 gram), atau masing-masing 32% dan 21% dari RDI untuk wanita dan pria. Buah ini menyediakan lebih dari setengah RDI untuk vitamin C, nutrisi yang larut dalam air yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan penyerapan zat besi. Raspberry juga mengandung sejumlah kecil Vitamin A, tiamin, riboflavin, vitamin B6, kalsium dan seng.
Antioksidan Ampuh Dapat Mengurangi Risiko Penyakit
Antioksidan adalah senyawa tanaman yang membantu sel-sel Anda melawan dan pulih dari stres oksidatif. Stres oksidatif dikaitkan dengan risiko kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit lain yang lebih tinggi.
Raspberry mengandung banyak senyawa antioksidan yang kuat, termasuk vitamin C, quercetin, dan asam ellagic. Dibandingkan dengan buah beri lainnya, raspberi memiliki kandungan antioksidan yang sama seperti stroberi, tetapi hanya setengahnya dari blackberry dan seperempatnya sebanyak blueberry.
Sebuah tinjauan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak raspberry dan raspberry memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker.
Satu studi pada tikus diabetes mengamati bahwa mereka yang diberi raspberry merah kering menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda peradangan dan stres oksidatif. Studi lain pada tikus menemukan bahwa asam ellagic, salah satu antioksidan raspberry, tidak hanya mencegah kerusakan oksidatif tetapi juga memperbaiki DNA yang rusak.
Kandungan Serat dan Tannin yang Tinggi Dapat Memengaruhi Kontrol Gula Darah
Raspberry rendah karbohidrat dan tinggi serat, menjadikannya pilihan cerdas bagi siapa pun yang mengontrol karbohidrat mereka. Satu cangkir (123 gram) raspberry memiliki 14,7 gram karbohidrat dan 8 gram serat, yang berarti mereka hanya memiliki 6,7 gram karbohidrat bersih yang dapat dicerna per sajian.
Raspberry juga tidak mungkin meningkatkan kadar gula darah. Indeks glikemik (GI) adalah ukuran seberapa cepat makanan yang diberikan meningkatkan gula darah Anda. Meskipun GI untuk raspberry belum ditentukan, sebagian besar buah berry masuk dalam kategori glikemik rendah.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa raspberry dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan resistensi insulin. Dalam penelitian pada hewan, tikus yang diberi raspberry merah beku-kering bersama dengan diet tinggi lemak memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan resistensi insulin yang lebih rendah.
Tikus yang diberi makan raspberry juga menunjukkan lebih sedikit bukti penyakit hati berlemak. Selain itu, raspberry kaya akan tanin, yang memblokir alpha-amylase, enzim pencernaan yang diperlukan untuk memecah pati. Dengan memblokir alpha-amylase, raspberry dapat mengurangi jumlah karbohidrat yang diserap setelah makan, yang mengurangi dampak pada gula darah Anda. (Vina)
