Kuwait Larang Masuk Kapal Pengangkut Barang Dari atau Menuju Israel

374
Bendera Israel

Muslim Obsession – Surat kabar Kuwait Al Anba melaporkan bahwa pemerintah Kuwait telah mengeluarkan dekrit yang melarang masuknya kapal komersial yang membawa barang dari atau ke Israel ke perairan teritorial Kuwait.

Keputusan tegas yang diambil oleh Kuwait itu dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Negara Komunikasi dan Informatika, Dr Rana Abdullah Al-Fares, sejak Ahad, 5 Desember 2021.

Perintah tersebut melarang izin masuk yang diminta untuk kapal yang membawa barang baik dari atau ke Israel, yang berarti meskipun barang yang dibawa ke Israel dibawa ke negara lain di luar Kuwait masih dilarang masuk ke negara teluk.

Dilansir The Islamic Information, Sabtu (11/12/2021) keputusan baru menetapkan bahwa mereka yang melanggar instruksi ini akan dikenakan tindakan hukum yang ketat.

Kuwait diketahui sangat menentang normalisasi hubungan dengan Israel. Pada bulan Mei, parlemen Kuwait mengeluarkan undang-undang yang melarang warganya dan penduduk asing bertransaksi dengan entitas atau orang yang tinggal di Israel dan orang yang tertarik atau mendukung Israel.

Pada bulan yang sama, pemerintah Kuwait memanggil duta besar Ceko untuk Kuwait, Martin Dvorak, karena menyatakan dukungan online untuk Israel, yang melakukan serangan udara di Gaza. Dvorak kemudian mengeluarkan permintaan maaf atas postingan tersebut.

Namun, solidaritas Kuwait dengan Palestina sangat kontras dengan negara-negara lain di Teluk. Dua tetangga Kuwait, Bahrain dan UEA mulai membuka hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel dengan menandatangani Perjanjian Abraham yang disponsori AS pada Agustus 2020.

Pekan lalu, duta besar Kuwait untuk PBB menegaskan dukungan penuh negaranya untuk Palestina dan hak sah mereka untuk mendirikan negara merdeka.

Kuwait juga sebelumnya mengutuk kunjungan Presiden Isaac Herzog baru-baru ini ke Makam Leluhur di Hebron, yang dipandang sebagai provokasi terhadap sentimen umat Islam di seluruh dunia.

Sebelumnya keputusan Kuwait ini juga dipuji oleh Hamas melalui juru bicara Hamas Hisham Qashim yang mengatakan bahwa keputusan Kuwait itu sejalan dengan boikot Arab terhadap pendudukan (Israel), yang diadopsi Liga Arab sejak 1950-an.

Juru bicara itu juga meminta negara lain untuk mengikuti langkah Kuwait dan membatasi lalu lintas perdagangan dan maritim dengan Israel. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here