Kisah Tokoh Pemberani Ki Bagus Hadikusumo yang Makamnya Menghilang

3592
Ki Bagus Hadikusumo (Foto: Istimewa)

Muslim Obsession – Nama Ki Bagus Hadikusumo seharusnya tidak asing lagi di telinga. Terlebih bagi masyarakat Yogyakarta, tokoh pejuang kelahiran 24 November 1890 itu adalah putra Kauman yang menjadi sosok penting dalam merintis berdirinya tanah air.

Kala itu, ketika ketegangan mengemuka dalam perumusan dasar negara, Ki Bagus Hadikusumo tampil menunjukkan kebijaksanaan dan keberaniannya.

Titik krusial ketegangan itu ialah pada perumusan sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta yang berbunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Ternyata, poin tersebut dinilai hanya mengakomodasi kepentingan golongan Islam. Karenanya, masyarakat Indonesia Timur yang notabene didominasi umat Kristiani meminta pasal tersebut diganti.

Dari sana, potensi perpecahan pun muncul apabila tetap memaksakan sila ini tetap ada. Padahal, pada saat itu golongan Islam sedang gigih mengusung konsep negara Islam sebagai dasar negara.

Salah satu tokoh yang mendukung ialah Ki Bagus Hadikusumo, yang ketika itu menjabat Ketua Umum Muhammadiyah.

Maka ketika sidang BPUPKI berlangsung pada 31 Mei 1945, beliau dengan berani dan lantang melontarkan konsep “membangun negara di atas dasar ajaran Islam”.

Bagi Ki Bagus, Islam adalah yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Apalagi jika dirunut secara sosio historis, tradisi Islam telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

Akan tetapi karena mempertimbangkan kemaslahatan yang lebih besar, dengan berbesar hati, mau tidak mau Ki Bagus menerima usulan untuk mengubah pasal tersebut.

Akhirnya, tujuh kata yang menyerukan untuk menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dihapus dan diganti dengan redaksi yang lebih mengakomodasi golongan non-Islam seperti yang kini kita kenal: Ketuhanan yang Maha Esa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here