Jepang dan Malaysia Bakal Latih 1.000 Koki Masakan Halal

924
Chef (Foto: Arab News)

Tokyo, Muslim Obsession – Jepang bergabung dengan Malaysia dalam perlombaan Olimpiade dalam melatih 1.000 koki masakan halal untuk Olimpiade musim panas 2020.

Sekitar 5 juta pengunjung Muslim dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara diperkirakan akan turun ke Tokyo untuk acara olahraga yang spektakuler, yang berlangsung antara Juli dan September.

Jepang telah bekerja sama dengan Malaysia untuk memperkenalkan standar ramah-Muslim (MFS) untuk industri makanan Jepang.

“Kebanyakan turis Muslim ingin mencoba makanan Jepang,” kata Keith Wong, CEO Acrosx Malaysia, yang telah ditunjuk sebagai komite pelatihan ahli halal dari Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang untuk membantu mengembangkan versi halal dari masakan Jepang.

Permintaan makanan Jepang halal sedang booming. Wong mengatakan kepada Arab News, Rabu (19/2/2020)  “Tempura populer di kalangan orang Timur Tengah dan di Asia Selatan, sementara ramen dan unagi (belut) populer di kalangan Muslim dari Asia Tenggara. Sedangkan sashimi dan sushi sangat populer di kalangan semua Muslim,” ungkapnya.

Dia menunjukkan bahwa MFS diperlukan karena jumlah restoran halal di Jepang saat ini tidak cukup untuk memenuhi semua preferensi pengunjung selama Olimpiade. Untuk itu, pemerintah Jepang telah bermitra dengan Perusahaan Pengembangan Industri Halal Malaysia untuk memiliki lebih dari 1.000 koki terlatih dalam menyiapkan makanan halal dan bersertifikat MFS.

“Kami akan melatih 500 restoran untuk sertifikasi ‘ramah Muslim’ untuk Olimpiade,” kata Wong, menambahkan bahwa MFS bahkan lebih ketat daripada standar halal umum.

Restoran yang mengadopsi MFS akan diharuskan memiliki dapur halal yang terpisah dan menyediakan peralatan yang berbeda untuk pelanggan Muslim. Koki dan operator restoran Jepang yang mengambil bagian dalam pelatihan ini akan belajar tentang sejarah Islam, penyimpanan makanan halal, dan metode memasak.

“Industri halal global diperkirakan bernilai sekitar $ 2 triliun, dan Jepang melihat pelancong Muslim lebih berharga daripada turis Tiongkok” tutur Wong.

Menurut dia, wisatawan Tiongkok ke Jepang biasanya akan menghabiskan uang untuk barang mewah kelas atas. Sementara pelancong Muslim, dengan teman dan keluarga mereka, akan menghabiskan uang untuk makanan, penginapan, dan pariwisata.

Dia mencatat bahwa kemitraan MFS dengan Malaysia diperkirakan akan melampaui Olimpiade 2020.

“Kami akan mengincar World Expo 2025 di Osaka,” katanya, seraya menambahkan bahwa Jepang dapat menjadi pemain global dan berkualitas tinggi di industri halal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here