Hati-Hati Banyak Riyawat Palsu Soal Keutamaan Bulan Muharram

775

Jakarta, Muslim Obsession – Memasuki bulan Muharram memang ada anjuran untuk melakukan amalan shalih. Namun, Namun, ternyata banyak juga riwayat palsu khususnya terkait dengan amalan baik di akhir tahun atau awal tahun baru Islam atau Muharram.

Bahkan tidak sedikit amalan-amalan tersebut menukil nama Nabi Muhammad Saw. Misalnya amalan puasa akhir tahun dan awal tahun baru Islam seperti yang dilakukan oleh seorang jamaah dalam sesi kajian bersama Buya Yahya. Seorang jamaah menyebut ada hadits yang meriwayatkan tentang amalan puasa akhir tahun dan 1 Muharram.

“Barangsiapa berpuasa akhir tahun, yaitu 30 Dzulhijjah dan digabung dengan 1 Muharram, maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun. Ada juga yang mengatakan bahwa amalan khusus buat tanggal 1 Muharram yaitu membaca ayat kursi 360 kali.”

Dalam kanal Youtube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjawab soal banyaknya amalan yang salah, yang disusupkan ke dalam agama Islam. Dan seolah-olah, datangnya dari Nabi Saw, termasuk puasa akhir dan awal tahun.

Dan parahnya lagi, banyak umat Islam yang mengamalkannya. Hal ini dikarenakan mereka ingin mendapatkan keutamaan bulan Muharram yang sangat besar.

“Ini jelas, bohong riwayat semacam itu. Awal tahun dan akhir tahun itu ada pada zaman pada zaman Sayyidina Umar Bin Khattab, bukan pada zaman Nabi,” kata Buya.

Sementara untuk amalan bulan Muharram, Buya menambahkan cukup hadits shahih yang artinya puasa yang paling bagus setelah bulan Ramadan adalah bulan Muharram.

Tidak ada amalan paling bagus di bulan Muharram ini selain berpuasa, seperti yang sering Rasulullah Saw lakukan. Berpuasa di bulan Muharram saja sudah cukup.

Adapun masalah membaca Ayat Kursi, Yasin dan sebagainya, itu tidak dilarang. Asalkan, jangan dinisbatkan kepada Nabi Muhammad Saw.

“Kalau ada orang mengatakan, bacalah Yasin 16 kali, nggak ada masalah. Asalkan jangan ngomong, Rasulullah menganjurkan begini, nggak boleh,” tambahnya.

Saking besarnya keutamaan bulan Muharram, maka banyak musuh islam yang memanfaatkannya. Bahkan tidak sedikit yang menyebarkan hadist palsu, dengan riwayat yan tidak jelas.

Dan bahayanya adalah, mereka melakukan itu untuk membuat permusuhan antar umat Islam. Itulah yang harus diwaspadai, menurut Buya Yahya.

“Kita perlu waspada, karena ada musuh musuh mencari celah yang ingin membuat permusuhan. Sehingga ada amalan-amalan yang memang seharusnya kita harus sadar bahwa ada sandarannya nggak bener. Bahkan ada yang palsu,” ucap pengurus Pondok Pesantren Al Bahjah.

Sementara untuk amalan yang paling bagus, adalah puasa di hari ‘Asyura. Namun, karena hari ini juga dirayakan orang Yahudi dengan berpuasa, maka untuk membedakannya kita diharuskan berpuasa sebelum atau sesudahnya.

“Maka lebih baik kita pegang sabda Nabi Muhammad yang paling bagus, adalah puasa 10 Muharram atau Asyura. Lebih hebat lagi kalau anda tambah tanggal 9 atau setelahnya yaitu tanggal 11 Muharram,” tegasnya. (Albar)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here