Haedar Nashir Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Sosiologi

1433
Haedar Nashir (Foto: Muhamamdiyah)

Yogyakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang sosiologi pada Kamis (12/12) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Mengangkat tema pidato Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan, acara pengukuhan guru besar Haedar Nashir akan dihadiri berbagai tokoh, di antaranya Jusuf Kalla, Buya Syafii Maarif, Malik Fadjar, dan tokoh lainnya.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, berikut profil singkat Haedar Nashir. Haedar merupakan pria kelahiran 25 Februari 1958 di Desa Ciheulang, Ciparay, Bandung Selatan dari pasangan Haji Bahrudin dan ibu Hajah Endah binti Tahim.

Haedar lahir dari keluara santri, ayahnya seorang Kyai (Ajengan), serta sejak kecil mengenyam pendidikan agama sampai mengantarkannya ke Pondok Pesantren Cintawana Tasikmalaya. Selepas dari pesantren, Haedar melanjutkan pendidikan di SMP Muhammadiyah 3 Bandung dan SMAN 10 Bandung. Setamat dari SMA, Haedar merantau ke kota pelajar Yogyakarta, melanjutkan studi di STPMD APMD Yogyakarta.

Haedar masuk APMD karena ingin pulang ke ciparay menjadi camat memajukan daerahnya yang sering terisolasi secara politik dampak buruk dari DI/TII di wilayahnya Jawa Barat selatan.

Tahun 1984 lulus sarjana muda, kemudian kerja tahun 1987, lalu menyelesaikan S1 di APMD tahun 1991 sebagai lulusan terbaik.

Haedar tidak jadi pulang kampung dan menjadi camat karena menikah dengan Siti Noordjannah Djohantini, aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah aseli kelahiran Yogyakarta, yang membuat dirinya betah menetap di kota ini sampai sekarang. Dari pernikahan dengan Siti Noordjannah lahir Hilma Nadhifa Mujahidah dan Nuha Aulia Rahman, keduanya dokter lulusan UMY dan UGM.

Minatnya pada ilmu pengetahuan bidang Sosial mendorong untuk melanjutkan studi hingga meraih gelar Master tahun 1998 dan gelar Doktor tahun 2006 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang juga dengan predikat cumlaude.

Disertasi Haedar di UGM diterbitkan menjadi buku yang telah dua kali terbit, yakni Islam Syariat. buku ini sulit disanggah. Referensinya sangat kaya dan metodologinya pun sangat kuat, kata Prof.Dr Mahfud MD.  Prof. Mahfud sampai menulis kolom khusus di majalah ternama tentang disertasi Haedar itu.

Sejak usia belia Haedar adalah sosok pemuda yang gemar berorganisasi. Ikatan Pelajar Muhamamdiyah yang merupakan sayap organisasi otonom Muhammadiyah adalah organisasi pelajar yang ditekuninya semenjak dari ranting sampai pimpinan pusat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here