#GantiPresiden2019 Viral, Pengamat: Itu Wajar

1766
Kaos Tagar
Kaos bertuliskan #GantiPresiden2019 ramai beredar di media sosial.

Jakarta, Muslim Obsession – Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin turut menilai tagar #GantiPresiden2019 yang ramai viral di media sosial merupakan fenomena yang wajar. Apalagi, kata dia, terjadi di negara penganut demokrasi seperti Indonesia.

“Di negara demokrasi seperti Indonesia, membuat kaos #GantiPresiden2019 tidak dilarang,” ujarnya kepada Muslim Obsession, Selasa (10/4/2018).

Ujang menengarai, #GantiPresiden2019 merupakan bentuk kreativitas dari partai oposisi untuk mensosialisasikan misinya jelang Pilpres 2019.

Mengganti presiden melalui Pilpres 2019, lanjut Ujang, bukan sesuatu yang haram dan bukan tindakan kriminal. Namun jika ingin mengganti Presiden tentu partai oposisi harus bisa mengalahkan Jokowi yang akan maju lagi di pilpres 2019 nanti.

“Mengganti Presiden melalu Pilpres adalah cara elegan dan terbaik karena sesuai konstitusi. Namun semuanya dikembalikan pada kehendak rakyat Indonesia sebagai pemilik kedaulatan, rakyatlah yang akan menentukan apakah presiden diganti atau tidak di 2019 nanti,” ungkapnya.

“Jika nanti Jokowi kalah, berarti rakyat menghendaki penggantian tersebut dan jika Jokowi menang. Artinya rakyat masih menghendaki Jokowi jadi Presiden,” tambahnya.

Sebagai informasi, tagar #GantiPresiden2019 kini menjadi perbincangan. Hastag itu tidak hanya tersebar melalui media sosial saja, melainkan tersebar juga di dunia nyata dengan penjualan aneka gimmick seperti kaos dan mug. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here