Dari Berhijab Hingga Harumkan Nama Bangsa

1800

Dukungan dan Doa Orangtua

Prestasi yang ditorehkan Defia tak lepas dari dukungan, restu, dan doa dari orangtuanya. Ia mengakui banyak peran orangtua, khususnya ibu, dalam kesuksesan Defia.

“Orangtua tentu merestui. Dukungan orangtua luar biasa besar. Selain memberi semangat, juga didoakan khusus supaya sukses. Pastinya, doa yang baik-baik semua,” ulasnya.

Saat galau, sedih atau putus asa, selain melihat kembali ‘buku impian,’ Defia selalu tak lupa peran ibunya.

“Banyak sekali peran ibu. Ibu selalu bisa menenangkan kalau saya lagi sedih atau nangis dan terus kasih support,” ujarnya.

Sejak kecil, sambung Defia, orangtua selalu mendidiknya dengan penuh cinta, motivasi, dan selalu memberi arahan yang baik dan benar.

“Saya masih sering labil. Kadang-kadang belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Orangtua rutin telepon untuk bertanya kabar dana terus mengarahkan saya,” terangnya.

Defia mengakui bahwa sejak tinggal di Cibubur, Jakarta Timur, ia jarang bertemu dengan orangtuanya yang berdomisili di Bogor. Bahkan tak jarang di momen spesial seperti Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ia tak bisa kumpul bersama orangtua dan keluarga.

“Pastinya sedih puasa dan lebaran tidak bersama keluarga. Kegiatan saya padat. Latihan maupun kuliah. Walaupun hanya lewat telepon itu sudah senang. Apa yang saya lakukan juga buat keluarga,” imbuh atlet 23 tahun ini.

Demi membanggakan orangtua dan mengharumkan nama Indonesia, ia rela berbulan-bulan pisah dengan keluarga. “Saya tahu kalau ibu lagi kangen. Tapi ibu pasti tidak mau bilang kangen. Takut anaknya sedih,” tambahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here