Muslim Obsession – Imam Al-Ghazali mengibaratkan hawa nafsu itu seperti kuda liar. Jika seseorang bisa mengendalikannya, maka ia akan mampu menunggangi dan menuntun hawa nafsu itu ke manapun.
Tapi sebaliknya jika ia tidak bisa mengendalikannya, maka ia akan diseret-seret oleh hawa nafsu itu.
“Di situlah pentingnya riyadlah, kita hajar hawa nafsu,” tegas Ulama muda KH. Muhammad Yusuf Chudlori dalam sebuah tayangan video.
Pengasuh Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo Magelang yang akrab disapa Gus Yusuf ini menjelaskan bahwa hawa nafsu selalu menggiring manusia pada kubangan dosa.
Ketika malam hari, nafsu mengajak manusia untuk terlena dalam tidur. Maka lawanlah nafsu dengan bangun dari tidur lalu mengambil air wudlu, bermujahadah (dengan sungguh-sungguh).
Sementara di siang hari, nafsu mengajak orang untuk terlena dalam makan dan minum. Oleh karenanya sekali-kali seseorang melakukan puasa Senin-Kamis atau Puasa Dawud.
“Kendalikan nafsu kita, maka Anda akan menjadi orang yang beruntung, orang yang bisa melawan nafsu kita,” pungkasnya. (Fath)
