Bujang Seumur Hidup, Tan Malaka Hanya Merasakan Jatuh Cinta Tiga Kali

1717
Tan Malaka
Tan Malaka. (Foto Istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession  Di balik suaranya yang lantang dalam melawan imperialisme Belanda, Tan Malaka juga memiliki kisah cinta yang menarik. Namun sejarah mencatat Tan selama hidupnya tidak menikah. Dia lebih sibuk memikirkan kemerdekaan dibanding wanita.

Meski jomblo seumur hidup bukan bukan berarti pria kelahiran Suliki, Sumatera Barat, itu tak pernah jatuh cinta kepada wanita. Tan Malaka pernah ditanya oleh salah seorang pengikutnya, Adam Malik, soal dunia percintaan.

“Apa Bung pernah jatuh cinta?” tanya Adam Malik yang di era Orde Baru pernah menjabat sebagai Wapres dalam buku ‘Mengabdi Kepada Republik’.

Mendapat pertanyaan, Tan Malaka pun menjawabnya. Tan mengakui pernah jatuh cinta kepada wanita selama tiga kali. Satu orang Indonesia, dua orang lainnya dari luar negeri. Namun hubungan asmara Tan semua kandas.

“Pernah. Tiga kali malahan. Sekali di Belanda. Sekali di Filipina dan sekali lagi di Indonesia. Tapi semuanya itu katakanlah hanya cinta yang tidak sampai, perhatian saya terlalu besar untuk perjuangan (Indonesia),” jawab Tan Malaka.

SK Trimurti, istri dari Sajoeti Melik. Dalam buku ‘Tan Malaka: Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia’ Karya Harry A Poeze, menyebutkan Tan tidak menikah karena lebih mementingkan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Wanita dianggap hanya akan menjadi penganggu.

“Ia ( Tan Malaka ) tidak kawin karena perkawinan akan membelokannya dari perjuangan. Ia bersikap penuh hormat terhadap perempuan. Ia juga tak pernah berbicara tentang perempuan dalam makna seksual. Dari sudut ini ia seorang yang bersih,” kata SK Trimurti yang menjalin hubungan baik saat Tan tinggal di rumah Soebardjo pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Dalam buku ‘Tan Malaka: Pahlawan Besar yang Dilupakan Sejarah’, di Indonesia, Tan tercatat pernah jatuh cinta kepada satu-satunya siswi perempuan di sekolahnya, yakni Syarifah Nawawi. Namun cinta itu bertepuk sebelah tangan. Syarifah akhirnya menikah dengan R.A.A. Wiranatakoesoema, Bupati Cianjur yang saat itu sudah memiliki lima orang anak.

Tidak hanya itu, Tan juga pernah memiliki kedekatan dengan Paramitha ‘Jo’ Abdurrachman pasca Proklamasi Kemerdekaan RI. Paramitha berkenalan dengan Tan saat masih tinggal di rumah Soebardjo, Menteri Luar Negeri RI pertama, tahun 1945. Tan sangat menyukai kepintaran Pramitha bermain piano. Namun lagi-lagi kisah cinta mereka kandas.

Saat belajar di Belanda, Tan juga dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan gadis Belanda bernama Fenny Struyvenberg. Mahasiswa kedokteran itu bahkan kerap datang ke rumah sewa yang ditinggali Tan .

Sementara soal Filipina, Tan dalam biografinya “Dari Penjara ke Penjara Jilid I’ sempat menyinggung kedekatannya dengan seorang gadis Filipina bernama Carmen. Saat itu Tanberada di Canton, China, dan ingin pindah ke Filipina untuk beristirahat dan memulihkan sakit yang dialaminya.

Nona Carmen adalah anak dari bekas pemberontak di Filipina dan rektor Universitas Manila. Dia mengelola asrama itu bersama ibunya. Nona Carmen mengajarkan soal tata cara hidup sebagai orang Filipina dan sebagainya kepada Tan Malaka .

Alhasil, semua pelajaran dan indivasi yang diberikan itu membawa Tan Malaka sukses melewati segala macam pemeriksaan untuk masuk ke Filipina. Namun sayang kedekatan antara Tan Malaka dan Nona Carmen tak gamblang dijelaskan.

Hingga akhir hayatnya, Tan Malaka tak pernah menikah. Sang Patjar Merah mencurahkan seluruh hidupnya untuk negara dan kaum lemah. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here