BMKG: Waspada, Gelombang Tinggi di Selatan Jawa Hingga Akhir Januari

437
Kapal nelayan terdampar. (Foto: liputan6)

Cilacap, Muslim Obsession – Tinggi gelombang maksimum di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan mencapai 4-6 meter.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Klimatologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, saat ini, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-utara dengan kecepatan berkisar 5-30 knot.

“Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang laut khususnya selatan Jabar, Jateng dan DIY yang diprakirakan akan berlangsung hingga 31 Januari 2021,” kata Teguh di Cilacap, Jateng, Jumat (29/1/2021).

Oleh karena itu pihaknya pada Jumat (29/1) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga Ahad (31/1), pukul 07.00 WIB, dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Teguh menjelaskan, tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejodan perairan selatan Yogyakarta.

Sementara tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi, kata dia, berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

Teguh mengimbau nelayan dan semua pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk tetap memperhatikan informasi prakiraan tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG sebelum berangkat melaut, khususnya yang berkaitan dengan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

“Nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter,” ujarnya.

Selain itu, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri juga diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau pesiar, diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

“Kami juga mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai, khususnya kawasan pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas agar tidak berenang atau mandi di tempat itu karena gelombang tinggi dapat sewaktu-waktu terjadi,” tandasnya. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here