Berikut Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Bacaan Hingga Amalan

678

Jakarta, Muslim Obsession – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan gerhana bulan total perigee atau Super Blood Moon diperkirakan akan terjadi pada 26 Mei 2021. Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan adanya fenomena ini, maka umat Islam dianjurkan untuk melaksanalan shalat gerhana. Shalat gerhana bulan dilakukan saat berlangsungnya fenomena alam gerhana bulan.

Kesepakatan para ulama (Ijma) menyatakan bahwa hukum shalat gerhana bulan dan gerhana matahari adalah sunah mu’akkadah (sunnah yang mendekati wajib).

Pendapat ini didasari oleh firman Allah SWT berikut:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: “Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya,” (QS Fushilat: 37)

Sebuah hadits juga membahas terkait shalat gerhana bulan, yaitu hadits yang diriwayatkan HR Bukhari-Muslim yang berbunyi:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا

Artinya: “Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian,” (HR Bukhari-Muslim).

Shalat gerhana dilakukan untuk mengingat betapa kecilnya manusia di hadapan Allah SWT. Dilansir Umma, beberapa hal yang menjadi keutamaan shalat gerhana adalah mengingat kekuasaan Allah SWT, membuat manusia takut, dan mendatangkan ridha Allah SWT.

Beberapa hal harus diperhatikan sebelum menjalankan shalat gerhana. Sebelum melakukan shalat gerhana bulan ada baiknya mengetahui langkah berikut:

1. Memastikan waktu gerhana

Dalam melakukan shalat gerhana, penting untuk memastikan terlebih dahulu kapan tepatnya gerhana matahari atau bulan terjadi, karena sebaiknya shalat ini dilakukan tepat pada saat gerhana terjadi.

2. Bacaan shalat diucapkan lantang

Seorang muslim pria maupun wanita dapat mengikuti ibadah ini. Bacaan shalat disunahkan terdengar keras saat shalat berlangsung, siang maupun malam hari. Di samping itu, pada rakaat pertama bacaan sebaiknya dipanjangkan.

3. Shalat dilakukan tanpa azan dan iqamah

Istri Rasul Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasul memerintahkan shalat dengan menyerukan ‘Asshalaatu jaami’ah sesuai Hadist Riwayat Abu Daud dan Nasa’i.

Tidak ada azan dan iqamah karena keduanya hanya untuk shalat wajib lima waktu.

4. Dilakukan dua rakaat

Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat, setiap rakaatnya terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud. Sama seperti yang lain, shalat gerhana diawali niat dan diakhiri salam.

5. Bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah

Shalat gerhana bisa dilakukan sendiri atau berjamaah, meski disarankan untuk melakukan shalat berjamaah di masjid atau tanah lapang.

6. Setelah shalat disunahkan untuk berkhutbah

Aisyah RA menceritakan tata cara shalat gerhana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, Aisyah berkata:

….ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: ” …kemudian Beliau berbalik badan dan matahari mulai terang, lalu dia berkhutbah di hadapan manusia, beliau memuji Allah dengan berbagai pujian, kemudian bersabda: Sesungguhnya (gerhana) matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya terjadi bukan karena wafatnya seseorang dan bukan pula lahirnya seseorang. Jika kalian menyaksikannya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, salat, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari No. 1044)

Tata Cara Shalat Gerhana dan Amalannya

Setelah mempelajari hukum, dan hal-hal terkait tentang shalat gerhana, berikut tata cara pelaksanaannya:

Sebelum shalat dimulai, untuk jamaah dapat mengucapkan “As-Shalâtu jâmi’ah.”

Niat shalat gerhana bulan
Arab:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.

Itu lah tata cara shalat gerhana. Saat fenomena gerhana muncul tidak hanya shalat dan mendengarkan khutbah yang dapat dijadikan amalan, Namun ada beberapa amalan lain yang dapat dilaksanakan.

Berikut amalan yang dapat dilakukan setelah shalat gerhana.

1. Sedekah

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah” ( HR. Bukhari)

Melalui hadits di atas, umat muslim disunahkan untuk bersedekah ketika gerhana bulan terjadi.

2. Dzikir dan doa

Seperti hadits yang disebutkan di atas, berdoa juga jadi amalan yang baik apabila dilaksanakan ketika gerhana bulan.

Namun dalam buku ‘Fiqih Shalat Gerhana’ yang ditulis oleh Isnan Ansort, Lc., M.Ag, tertulis bahwa dzikir dan istigfar juga bisa diperbanyak selama peristiwa gerhana. Hal ini merujuk pada ayat dan hadits berikut:

“Dari Abu Musa berkata: Rasulullah Saw bersabda: Inilah dua tanda-tanda yang Allah kirimkan, ia tidak terjadi karena hidup atau matinya seseorang, tetapi “(Dia, Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengannya)” (Qs. Az-Zumar: 16).

“Maka jika kalian melihat sesuatu padanya (gerhana), maka segeralah untuk mengingat Allah, berdoa dan meminta ampunan.” (HR. Bukhari).

Itu lah tata cara shalat gerhana dan beberapa amalan lain, yang bisa dilakukan pada saat munculnya fenomena gerhana bulan. Semoga Allah SWT menerima amalan sunnah yang dilakukan umatnya dengan sungguh-sungguh. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here