Barokah yang Didapat Abu Hurairah Usai Bertawasul kepada Rasulullah

1063

Jakarta, Muslim Obsession – Kanjeng Nabi Muhammad Saw adalah orang terpenting yang harus dimintai bantuannya karena kedudukan dan derajatnya di hadapan Allah. Karenanya banyak orang bertawasul kepada kekasih Allah yang dimuliakan itu.

KH Ahmad Najib Afandi pada pengajian rutin Majelis Kanzul Ilmi Center (KIC), Talok, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, belum lama ini mengungkapkan sebuah kisah, bahwa tidak ada kesusahan yang lebih besar dari pada kesusahannya ketika dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Karena tempat itu panasnya berlipat-lipat dan saling dorong-mendorong bahkan sampai dibanjiri keringat manusia, semuanya dalam keadaan susah. Ketika dikumpulkan semua orang memikirkan dirinya sendiri tidak ada kesempatan sedikitpun untuk memikirkan orang lain apalagi sampai membantu mereka.

Singkat cerita di antara para Nabi tidak ada yang bisa memberikan pertolongan atau syafaat kecuali Nabi Muhammad. Semua Nabi pun meminta agar umatnya meminta pertolongan kepada Nabi Muhammad atau bertawasul.

“Lalu kenapa para nabi dimintai pertolongan oleh penghuni Padang Mahsyar? Karena menurut mereka para nabi itu orang shalih dan dikira mereka semua mampu untuk memberi pertolongan. Inilah salah satu bentuk tawasul kepada Kanjeng Nabi di hari akhir nanti,” tutur Kiai Ahmad Najib.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 02 Benda, Brebes, itu melanjutkan kisah cerita sahabat yang melakukan tawasul kepada Kanjeng Nabi. Dulu pada masa sahabat mereka sering meminta langsung kepada Nabi. Salah satunya Abu Hurairah.

Abu Hurairah pernah sowan kepada Kanjeng Nabi yaitu curhat hafalan haditsnya karena sering hilang dari ingatan atau mudah lupa. Padahal Abu Hurairah sering menerima hadits dari Nabi, bahkan jumlahnya sudah banyak tapi selalu hilang dari ingatan.

Akhirnya Nabi meminta sorbannya Abu Hurairah untuk digelar di depan nabi, setelah itu Nabi menempelkan tangannya di atas sorban itu. Setelah itu Nabi meminta sorbannya untuk ditempelkan di dadanya Abu Hurairah.

Kemudian Abu Hurairah tidak pernah lupa lagi, sebanyak apa pun hadits yang telah di hafal tidak ada satupun hadits yang hilang dari hafalannya. Ini salah satu kecerdasannya Abu Hurairah karena tawasul kepada Nabi.

“Pertanyaannya, kenapa Abu Hurairah datangnya kepada Kanjeng Nabi? Kenapa? Karena keyakinannya Abu Hurairah bahwa Kanjeng Nabi orang yang punya derajat tinggi di hadapan Gusti Allah. Doanya makbul,” tegas ustadz yang akrab disapa Babah Najib.

Ia juga mengajak kepada para jamaah untuk sering-sering tawasul kepada Kanjeng Nabi dengan perbanyak shalawat. Apalagi ketika mempunyai masalah dalam hidupnya apa pun itu bentuknya untuk meminta solusi kepada Kanjeng Nabi.

Ia juga menjelaskan dalam pengajiannya itu dalam Kitab Mafahim Yajibu Antusohhah tentang kisah Abu Hurairah ketika meminta bantuan kepada Nabi. Seandainya Nabi salah, pasti Nabi menolak membantu Abu Hurairah. Tetapi Nabi tidak menolak malah membantu.

Inilah bentuk tawasul karena Nabi mampu melakukan itu. Karena Kanjeng Nabi di situ sebagai media perantara orang yang paling dekat dengan Allah, sehingga doanya dikabulkan. Itu artinya menurut Babah Najib bahwa ketika orang meminta kepada Nabi, pasti Nabi membantu.

“Jadi jangan bilang tawasul nggak boleh. Orang sakit kalau mau sembuh juga butuh perantara dokter,” jelasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here