Angkut Jamaah Haji RI 2019, Kemenag Jalin Kerjasama dengan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines

1234
Haji - Kemenag
Jamaah Haji Indonesia bersiap menaiki pesawat Garuda Indonesia. (Foto ilustrasi: Kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Kementerian Agama menandatangani kerjasama dengan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines sebagai pesawat pengangkut jamaah haji regular tahun 2019.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Nizar, memperkirakan sebanyak 206.535 orang jamaah haji reguler dari 507 kloter akan diberangkatkan mulai dari berangkat hingga kembali ke Tanah Air.

Totalnya, ada 14 pesawat yang disiapkan PT Garuda Indonesia, dan 13 pesawat dari Saudi Arabian Airlines.

“Diharapkan penyelenggara angkutan udara haji dari 12 bandara embarkasi dan debarkasi haji dapat berjalan lancar, aman, dan terkendali,” tutur Nizar di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Nizar menyebut, perusahaan penerbangan juga harus memulangkan jemaah haji sakit pascaoperasional dan orang hilang yang ditemukan kembali untuk sampai ke provinsi asal mereka meski masa operasional haji telah berakhir.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Niaga PT Garuda Indonesia, Pikri Ilham, menyatakan ia juga akan memastikan pelayanan penerbangan PT Garuda Indonesia lebih meningkat dari tahun lalu. Mulai dari ketepatan waktu, penyediaan makanan lokal berbasis nasi, pramugari yang dapat berbahasa lokal, serta pelayanan bagasi yang optimal agar tidak hilang.

“Waktu tahun lalu ada (ketepatan) 94,75 persen. Diharapkan tahun ini setidaknya 95 persen,” tuturnya.

“Banyak jamaah enggak bisa Bahasa Indonesia, mohon maaf, karena usia. Makanya mulai tahun ini kami juga merekrut pramugari-pramugari yang berbahasa lokal,” lanjutnya.

Vice President Haj and Umroh Saudi Arabian Airlines, Mohammed Amin Abdulmajeed, menambahkan pihaknya juga akan melakukan hal serupa untuk memastikan kenyamanan penumpang.

“Kami akan menyiapkan makanan lokal di pesawat, saudara kita dari Indonesia juga akan menjadi kru di pesawat kami untuk kemudahan berbahasa dan komunikasi. Kami juga memberikan pelayanan nomor satu dari mulai keberangkatan hingga sampai di Makkah,” jelasnya.

Awal pemberangkatan gelombang I dari Indonesia ke Madinah akan berlangsung pada tanggal 17 Juli 2019 hingga akhir pemberangkatan tanggal 19 Juli 2019.

Kemudian, awal pemberangkatan gelombang II dari Indonesia ke Jeddah akan berlangsung pada tanggal 20 Juli 2019 hingga akhir pemberangkatan tanggal 5 Agustus 2019.

Nazir menambahkan, PT Garuda Indonesia akan melayani 9 bandara embarkasi dengan asumsi penumpang sebanyak 104.055 orang. Yaitu Aceh, Medan, Padang, sebagian area Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Sementara, Saudi Arabian Airlines akan melayani penerbangan dari Batam, Palembang, sebagian area Jakarta-Bekasi dan Surabaya dengan asumsi penumpang sebanyak 102.475 orang.

Kemudian, penempatan hotel juga akan dibagi dengan sistem zonasi. Sehingga bila ada jamaah tersesat, mereka dapat segera dipertemukan dengan rombongannya.

“Penempatan hotel di Makkah itu sistemnya zonasi, sesuai dengan embarkasi. Jadi kalau selama ini kami jamaah haji misalkan dari Jakarta itu tersebar di 6 wilayah, tahun ini kita sederhanakan satu embarkasi satu wilayah,” ucapnya.

“Jawa Barat misalkan, semua ditaruh di satu tempat, tidak tersebar. Karena ini penting, apalagi ketika ada jamaah haji melakukan shalat berjemaah dan (saat) keluar ada banyak yang tersesat. Dengan adanya sistem zonasi ini, begitu jamaah tersesat, darimana (ditanyakan), oh Jawa Barat, berarti letaknya di sana, bisa langsung kami antar ke sektor dan ketua sektor akan antar dia ke hotel,” tandasnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here