Oleh: Drs. H. Tb. Syamsuri Halim, M. Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)
Kalo sudah tua, atau merasa ajal sudah dekat, namun sepanjang usia tidak pernah atau bukan ahli dzikir, kemudian baru sadar, menyesal atau taubat, dan ingin mengejar di sisa usianya, maka berdzikirlah dengan “Al-Adzkarul jami’ah” alias dzikir-dzikir yang ringkas namun maknanya luas.
Jika ini dilakukan, maka meskipun sisa usianya pendek namun akan terhitung sangat panjang. Misalnya dengan sering membaca dzikir berikut ini:
BACA JUGA:
سبحان الله العظيم وبحمده عدد خلقه ورضا نفسه وزنة عرشه ومداد كلماته
Subhaanallahil ‘azhim, ‘adada kholqihi wa ridho nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midaada kalimaatihi.
Begitu juga jika sepanjang usia ia bukan ahli puasa atau ahli shalat, kemudian ingin mengejarnya juga di sisa usianya, maka hendaknya ia menyibukkan diri dengan memperbanyak membaca shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sebab seandainya sepanjang umur kita habiskan untuk beribadah, lalu Allah Ta’ala sekali saja bershalawat untuk kita niscaya seluruh ibadah itu tidak akan mampu mengalahkan satu shalawat dari Allah Ta’ala tadi.
Coba bayangkan, bagaimana seandainya mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah Ta’ala? Sebab barangsiapa bershalawat sekali saja untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Allah Ta’ala berjanji akan bershalawat untuknya sepuluh kali.
Wallahu a’lam bish shawab.
(Dari kitab Tajul ‘Arus, Imam Ibnu Athaillah As Sakandari, hal. 67)
