Agama dan Millenial di Amerika 

1159

Islam sesunguhnya adalah agama kemajuan dan kesuksesan (dunia-akhirat). Semua sisi agama ini mengajarkan kemajuan dalam segala aspek kehidupan manusia. Bahkan ajaran tentang kematian sekalipun dalam ajaran agama ini, tidak lepas dari jihad (upaya keras) untuk memajukan dunia ini.

Ambillah contoh hadits Rasulullah Saw tentang sebuah benih pohon di tangan seseorang yang sudah akan meninggal dunia. Apa yang harusnya orang itu lakukan dengan benih itu?

Ternyata bukan dibuang ke sampah karena toh juga dia sudah akan meninggal dunia. Rasulullah Saw mengajarkan “tanamlah. Karena kalau pun kamu tidak akan lagi menikmatinya orang lain akan mengambil manfaat. Bahkan kalaupun orang lain tidak mengambil manfaat, Siapa tahu burung-burung atau makhluk lainnya akan mengambil manfaat. Dan itu manfaat bagi kamu (Yang akan mati itu).

Islam itu adalah ajaran hidup menuju kepada kematian. Islam itu ajaran kehidupan sebelum kematian. Maka jelas Islam mengajarkan bagaimana membangun dan memakmurkan bumi ini. Itulah makna dasar dari konsep khilafah dalam Islam. Bahwa manusia tanpa kecuali adalah khalifah, punya tanggung jawab membangun dan memakmurkan dunia ini.

Konsep inilah yang tersimpulkan dalam doa sapu jagad umat ini: “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qinaa azdaban naar”.

Keempat, sekularisme yang semakin membingunkan.

Karena agama dianggap racun kehidupan maka terjadi upaya sistematis dan sistemik untuk memarjinalkan agama terbatas sebagai agama “kehidupan privat” semata. Silahkan agamis di rumah-rumah ibadah. Tapi jangan bawa agama itu keluar rumah-rumah ibadah karena akan menjadi penghalang kemajuan.

Akibatnya terjadi kepribadian paradoks dalam hidup manusia. Di rumah-rumah ibadah nampak Religius. Tapi di luar rumah-rumah ibadah pelanggaran kepada “norma-norma” (norms) atau “nilai-nilai” (values) agama terinjak-injak.

Konsep agama seperti ini tentunya membingunkan, bahkan pada tahap-tahap tertentu dianggap pengkhianatan (betrayal) kepada norma dan nilai kehidupan manusia itu sendiri.

Masyarakat Amerika dan Barat secara umum yang semakin rasional tentu menganggap agama tak lebih “mainan” (Games) atau lelucon (jokes) kehidupan. Karenanya mereka akan lebih memilih menjauhkan diri dari agama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here