10 Sahabat Perempuan Nabi yang Jarang Dikenali Publik

3076

Jakarta, Muslim Obsession – Umumnya kita mengenal sahabat Nabi Muhammad adalah orang-orang seperti Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, dan sebagainya.

Jarang sekali, terdengar di kalangan masyarakat sajabat Nabi dari kalangan perempuan. Padahal, ternyata banyak sahabat Nabi dari kalangan perempuan yang juga dikenal shalihah, pemberani, dan gigih berjuang dalam penyebaran Islam di periode awal kenabian.

Berikut dirangkum 10 nama sahabat perempuan Nabi Muhammad SAW yang jarang dikenal namun memiliki andil cukup besar dalam menyiarkan dan memperjuangkan agama Islam.

1. Arwa binti Abdul Muthalib

Arwa binti Abdul Muthalib termasuk wanita yang terpandang pada masa Jahiliah dan masa Islam. Beliau juga merupakan bibi Rasulullah yang memiliki ide-ide yang jernih.

Arwa binti Abdul Muththalib termasuk wanita yang paling gigih membela Rasulullah dan menyuruh putranya, Thulaib bin Umair, untuk selalu taat serta patuh kepada Rasulullah.

2. Gazalah Al-Haruriah

Istri Syabib bin Yazid Al-Haruri ini terkenal sebagai wanita pemberani dan tangkas. Beliau ikut berperang dalam beberapa kali pertempuran sebagaimana pejuang Islam lainnya.

Terdapat sebuah cerita populer tentang dirinya yaitu larinya Hajjaj karena tidak mampu menghadapinya dalam sebuah pertempuran.

3. Hindun binti Utbah bin Rabiah

Sahabat wanita dari suku Quraisy yang terkenal dengan kelantangan suaranya serta mencetuskan ide-ide yang gemilang. Ia juga mahir dalam berorator.

Sebelum masuk Islam, Hindun sering membangkitkan semangat kaum musyrikin untuk menghantam kaum muslimin.

Kemudian ia masuk Islam pada waktu penaklukan Kota Mekah dan berkesempatan mengikuti Perang Yarmuk. Ia aktif membangunkan semangat kaum muslimin dalam melawan tentara Romawi.

4. Juwairiah binti Abu Sofyan

Seorang sahabat dan pejuang wanita yang turut menggempur musuh secara langsung pada Perang Yarmuk.

Juwairiah juga ikut dalam berbagai pertempuran lainnya yang membuktikan bahwa dia adalah wanita pejuang nan tangkas.

5. Khaulah binti Azwar Al-Asadi

Khaulah adalah sosok mujahidah dan wanita pemberani mirip dengan Khalid bin Walid dalam aktivitas kemiliterannya. Namanya lekat dengan sejarah penaklukan negeri-negeri Syam.

Ia juga pandai bersyair yang melukiskan tentang kemuliaan dan kemegahan.

6. Laila Al-Gifariah

Sahabat perempuan nabi yang terpandang ini sering mengikuti Rasulullah ke medan perang untuk mengobati pejuang yang sakit dan terluka.

Sebagai mujahidah dan juru rawat, Laila turut berangkat berperang ke Basrah dalam Perang Jamal di barisan Ali bin Abu Thalib.

7. Mu’adzah binti Abdullah Al-Adawiah

Mu’adzah Al-Adawiyah perempuan ahli ibadah di zaman tabi’in. Ia ditinggal mati suaminya yang wafat di medan perang. Ia hidup sendiri hingga wafat pada usia 83 tahun.

Mu’adzah adalah pakar hadits yang banyak meriwayatkan hadis dari Aisyah ra dan Ali bin Abu Thalib. Dia termasuk perawi yang tepercaya yang mencapai tingkat siqah dan hujjah dalam ilmu hadits.

8. Qatilah binti Harits bin Kaldah

Qatilah adalah seorang penyair wanita yang juga saudara kandung Kisah An-Nadhar Ibnul Harits yang menentang dakwah Islam dan sering menghalang-halangi orang yang ingin menemui Nabi.

Setelah masuk Islam, Qatilah banyak meriwayatkan hadits-hadits dari Rasulullah.

9. Rufaidah al-Anshariyah

Rufaidah al-Anshariyah termasuk perempuan berpengaruh di masa Rasulullah. Ia memeluk Islam dan berbaiat kepada Nabi setelah berhijrah ke kota Madinah.

Rufaidah pernah terlibat dalam dua peperangan, yaitu Perang Khandaq dan Perang Khaibar sebagai relawan medis.

Rufaidah dikenal sebagai perempuan cerdas yang gemar membaca dan mencatat Alquran. Beliau berasal dari keluarga terpandang yang kaya raya. Semenjak masuk Islam, harta kekayaannya banyak didermakan untuk membantu perjuangan Rasulullah.

10. Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah

Sahabat perempuan nabi ini adalah seorang yang terkemuka. Pada zaman jahiliah, Syifa sudah pandai baca dan tulis. Usai masuk Islam, ia mengajari istri Rasulullah, Hafshah binti Umar untuk baca-tulis.

Rasulullah memberikan kepadanya sebuah rumah di Madinah. Bahkan disebutkan, Umar bin Khattab selalu mengutamakan pendapatnya. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here