Zeena Ali, Polisi Berhijab Pertama di Selandia Baru

665

Selandia Baru, Muslim Obsession –  Kisah sukses wanita Muslim berkembang di seluruh dunia, dengan lebih banyak wanita yang mencapai kemuliaan dan memecahkan rekor sambil mempertahankan keyakinan agama mereka.

Di Selandia Baru, Zeena Ali telah membuat sejarah, menjadi petugas polisi berhijab pertama di negara tersebut. Ali yang berusia 30 tahun itu melamar untuk bergabung dengan Polisi Selandia Baru setelah serangan teror Christchurch 2019.

Lulus minggu lalu, dia sekarang menjadi perwira pertama dalam sejarah kepolisian yang mengenakan hijab sejak polisi NZ telah menambahkan hijab ke seragam resmi mereka.

“Senang rasanya bisa keluar dan menunjukkan hijab Kepolisian Selandia Baru sebagai bagian dari seragam saya,” katanya kepada NZ Herald, dilansir About Islam, Rabu (18/11/2020).

Lahir di Fiji dan pindah ke Selandia Baru saat masih kecil, Ali mengaku bangga mewakili komunitas Muslim dan wanita Muslim pada khususnya.

Dia memutuskan untuk bergabung dengan polisi setelah serangan Christchurch menewaskan 51 Muslim.

“Saat itulah saya menyadari lebih banyak wanita Muslim dibutuhkan di kepolisian, untuk pergi dan mendukung orang-orang dengan hal-hal seperti ini,” ungkapnya.

“Jika saya bergabung dengan polisi lebih awal, saya pasti ada di sana untuk membantu. Kami membutuhkan lebih banyak wanita Muslim untuk membantu masyarakat,” tambahnya, seraya menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka terlalu takut untuk berbicara dengan polisi dan mungkin akan menutup pintu jika seorang pria muncul untuk berbicara dengan mereka.

“Jika kita memiliki lebih banyak wanita yang muncul, garis depan yang lebih beragam, maka kita dapat mengurangi lebih banyak kejahatan,” tuturnya.

Muslim di Selandia Baru

Islam di Selandia Baru dianut oleh sekitar 1% dari total populasi. Sejumlah kecil imigran Muslim dari Asia Selatan dan Eropa Timur menetap di Selandia Baru dari awal tahun 1900-an hingga 1960-an. Imigrasi Muslim skala besar dimulai pada 1970-an dengan kedatangan orang Indian Fiji, diikuti pada 1990-an oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang.

Pusat Islam pertama dibuka pada tahun 1959 dan sekarang terdapat beberapa masjid dan dua sekolah Islam. Ada beberapa kasus lain di mana polisi perempuan muslim berhasil mengakses haknya untuk mengenakan hijab.

Pada 2016, Turki mengizinkan petugas polisi wanita mengenakan hijab. Langkah tersebut menyusul pengumuman sebelumnya oleh Polisi Skotlandia yang menyatakan hijab sebagai bagian opsional dari seragamnya untuk mendorong lebih banyak perempuan Muslim mempertimbangkan kepolisian sebagai pilihan karir.

Demikian pula di Kanada, pemerintah mengumumkan pada tahun 2016 bahwa Royal Canadian Mounted Police akan mengizinkan petugasnya mengenakan hijab sebagai bagian dari seragam mereka, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah rekrutan perempuan Muslim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here