Zaid bin Tsabit Sang Pencatat Wahyu dan Penerjemah Rasulullah

1800

Abu Bakar melihat ada sinar kebenaran dalam usulan Umar. Namun, ia belum berani mengambil keputusan. Hal ini merupakan masalah krusial. Khalifah pengganti Rasulullah itu pun shalat istikharah memohon petunjuk. Pada akhirnya Allah tunjukkan pilihan terbaik baginya, yaitu menerima usulan Umar.

Abu Bakar dan Umar bermusyawarah. Mereka memutuskan untuk menyerahkan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit. Ketika Zaid menghadap Abu Bakar dan diberikan tugas tersebut, reaksinya sama seperti Abu Bakar.

Ia berkata “Mengapa aku harus melakukan sesuatu yang tidak pernah diperbuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”

Abu Bakar dan Umar menjelaskan tentang keadaan yang terjadi dan bahaya yang mungkin bisa terjadi. Dan hal itu pun diterima dengan baik oleh Zaid.

Keputusan Abu Bakar memilih Zaid bukan pilihan acak, melainkan karena kapabilitasnya dalam dokumentasi Al-Quran. Satu perkataan Abu Bakar kepada Zaid bin Tsabit yang dikenang sejarah, “Engkau adalah seorang pemuda yang cerdas, dan kami tidak pernah meragukan dirimu. Engkau juga selalu diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menuliskan wahyu, maka kumpulkanlah ayat-ayat Al-Quran tersebut.”

“Demi Allah, ini adalah pekerjaan yang berat. Seandainya kalian memerintahkan aku untuk memindahkan sebuah gunung, rasanya itu lebih ringan daripada tugas menghimpun Al-Qur’an yang engkau perintahkan tersebut!” Kata Zaid bin Tsabit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here