Yogyakarta, Kota Tertinggi Pengidap Kanker Payudara

866

Yogyakarta, Muslim Obsession – Kanker Payudara menjadi penyebab utama kematian wanita di Indonesia.

Untuk itu, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) ajak perempuan lebih waspada kanker payudara saat Kajian Tematik pada Jumat (23/11/202£) di Aula Gedoeng Muhammadiyah, Jl. KH. Ahmad Dahlan. No 103. Yogyakarta.

Angka pengidap kanker payudara terhadap perempuan di Indonesia telah mencapai titik mengkhawatirkan.

Karena telah mencapai angka 50/100.000 penduduk, dan daerah dengan jumlah pengidap tertinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal ini diungkapkan Diyah Puspitarini, Ketua Umum PPNA saat memberikan sambutan didepan peserta perwakilan dari Pimpinan Daerah NA.

“Ini menjadi tugas kita semua untuk saling menginggatkan dalam persoalan yang sudah semakin kompleks,” ujar Diyah.

Adanya penyakit yang mayoritas diidap oleh perempuan merupakan alarm yang telah disiapkan oleh Allah supaya perempuan Indonesia lebih waspada dan lebih mengingatkan perhatian terhadap kondisi tubuhnya.

“Sehingga hal ini tidak menjadi kendala dalam melakukan aktifitas,” tambahnya.

Sementara, Ketua Depatemen Sosial PP NA, Dede Dwi Kurniasih menyampaikan bahwa potensi terjangkitnya kanker payudarah bukan hanya perempuan, melainkan laki-laki juga memiliki potensi untuk mengidap penyakit ini.

Dede juga menerangkan beberapa faktor yang bisa menimbulkan potensi munculnya penyakit ini.

“Bisa jadi salah satu faktor penyebab semakin banyaknya penyakit ini disebabkan oleh tingkat polusi lingkungan yang tinggi. Karena berkaca pada DIY, semakin maju kota, potensi munculnya kaker payudara semakin besar,” ungkapnya seperti dikutip dari Muhammadiyah.or.id Sabtu (24/11/2018).

Disambung pemateri, Nisa Arigna Destiana menyampaikan selain itu munculnya kanker merupakan adanya pertumbuhan sel di dalam tubuh yang tidak terkendali.

“Harusnya dalam kondisi normal, tumbuh dan matinya sel dalam tubuh itu seimbang. Akan tetapi fungsi matinya sel mengalami penurunan, sehingga tingkat pertumbuhan sel lebih dominan dari pada matinya,” ucap Nisa menjelaskan.

Perempuan yang aktif dipengkajian kualitas dan kuantitas diagnosis kanker di Indonesia ini menjelaskan mengenai perbedaan kanker dan tumor.

Ia menjelaskan bahwa, jika mengidap tumor cara penyembuhannya bisa melalui operasi pengangkatan. Tapi kalau kanker perlakuannya beda, karena tidak cukup hanya dengan pengangkatan sel tersebut.

“Meski menjadi penyakit yang mematikan di Indonesia, tapi di Indonesia sendiri kita masih sangat kekurangan data terkait isu ini,” tambahnya.

“Maka dari itu perlu untuk menjaga pola hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan sehat, berolahraga yang cukup, stop merokok, stop minuman beralkohol, menyusui bayi secara teratur, membatasi terapi hormon, serta hindari paparan radiasi,” ucapnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here