Yang Memusuhi Ulama

777

Oleh: Ustadz Felix Siauw (Pengemban Dakwah)

Selamanya lisan ulama yang lurus takkan disukai oleh penguasa yang bengkok. Kebenaran takkan pernah membuat nyaman mereka yang berbuat zalim.

Inilah yang sekarang sedang kita hadapi penguasa-penguasa yang ingin meneruskan syahwat kekuasaan. Maka apapun yang berpotensi untuk mengancam akan dilibas.

Mereka tahu bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan, dan sangat takut bila kesalahannya dipertunjukkan. Maka siapa saja yang berpeluang melakukannya harus dikekang.

Faktanya, sejak awal kemunculannya, Islam itu anti terhadap kezaliman, sebab Islam adalah Al-Haq, kebenaran yang datang dari Allah untuk menghilangkan kebatilan.

Maka sampai kapanpun Islam akan head-to-head dengan kezaliman, siapapun pelakunya, apakah individu, kelompok ataukah penguasa yang melakukannya.

Maka Muslim yang memahami Islam takkan tinggal diam. Dia pasti akan selalu membandingkan kenyataan dengan Kitabullah dan Sunnah, sesuai atau tidak dengan panduannya.

Seorang ulama adalah tugasnya memberikan peringatan, juga kabar gembira pada umat, sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah. Bukan menyesuaikan Islam dengan penguasa.

Islam bukan apa yang penguasa mau, apalagi penguasanya zalim pada kaum Muslim dan ulama. Tapi Islam adalah apa yang Allah maktubkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Hari ini kita mendengar kabar salah satu ulama kaum Muslim yang selama ini lurus lisannya, jelas keberpihakannya, juga ikhlas dalam dakwahnya, kini jadi tersangka.

Tuduhannya pasti itu-itu lagi, “menyebarkan kebencian”, “SARA”, “intoleransi”, “paham radikal”, “anti-NKRI”, “anti-Pancasila” dan segala yang bisa dikarang-karang.

Bagaimana kita tidak yakin bila deradikalisasi yang dimaksud penguasa sekarang sejatinya adalah deislamisasi? Lha, yang justru dijerat adalah para ulama dan kelompok Islam.

Jadi yang dianggap musuh negara saat ini, sejatinya adalah “musuh penguasa”. SIapapun yang bisa mencegah berkuasanya kembali mereka, maka ia musuh, yakni para ulama.

Doakan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali dalam kebaikan, ujian yang didapatkan jadi kemuliaan. Mereka punya makar, Allah juga punya, dan kita lihat mana lebih kuat.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here