WMI dan Jaringan Kerja Bertemu Gubernur Sulteng

1089

Gubernur Apresiasi Para Relawan

Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengapresiasi kerja dan ketulusan para relawan bencana, ia mewakili masyarakat Sulteng mengucapkan terima kasih kepada lembaga-lembaga kemanusiaan.

“Atas nama masyarakat kami, kami mengucapkan terima kasih,” katanya.

Longki meminta semua pihak memaklumi kondisi yang ada. Serba terbatas, sulit, dan tidak bisa memuaskan semua pihak. Karena kondisi Palu beberapa jam setelah terjadi gempa mengalami lumpuh. Akibatnya, pemerintah sempat mengalami kesulitan menangani bencana di hari pertama.

“Jangankan masyarakat, Pemerintah ketika itu juga collaps,” ungkapnya.

Menurut Longki, pemerintahan sempat lumpuh akibat dampak gempa yang sangat luar biasa. Gempa menimbulkan kondisi listrik mati, komunikasi putus, BBM kritis, jalan-jalan putus, dan bandara lumpuh.

“Masyarakat frustrasi melihat pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya.

Namun akhirnya, kata dia, pemerintah daerah, masyarakat, bersama TNI/Polri mencoba membenahi kondisi yang ada. Muncul keinginan kuat dari masyarakat untuk bangkit kembali kepada kehidupan normal.

“Akhirnya kita lihat, toko-toko kembali buka,” tuturnya.

Kendati keadaan Palu dan sekitarnya mulai kondusif, namun pemerintah daerah Sulteng tetap memperpanjang masa darurat tanggap bencana. Sebab, pemerintah masih harus menangani banyak hal akibat dampak gempa.

“Kita tetap perpanjang masa darurat tanggap bencana, sebab ada beberapa hal yang harus diselesaikan, seperti soal Huntara,” ucapnya.

Longki juga meminta relawan dan NGO yang ingin membuat Huntara agar menyamakan konsep dan modelnya dengan yang ditetapkan pemerintah dan BNPB.

“Kita sudah punya model Huntara, kalau bisa yang ingin membuat Huntara menyamakan dengan model dari pemerintah agar seragam, kecuali Huntara dibangun di rumah penduduk masing-masing bukan di lokalisir,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here