Wakil Ketua MPR: Jelang Pilpres 2019 Banyak Embel-Embel Islam

1094
Hidayat-Nurwahid
Hidayat-Nurwahid (Foto: Fajar.co.id)

Jakarta, Muslim Obsession – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengkritik gaya komunikasi para politisi dan partai politik akhir-akhir ini. Kritikan dilontarkan HNW melalui cuitannya di akun twitter-nya, Senin (23/4/2018).

Menurutnya, jelang Pilpres 2019, Pilkada, dan Pemilu Legislatif banyak partai yang memanfaatkan embel-embel Islam selama masa kampanye untuk tujuan mendapatkan kekuasaan.

HNW menulis, ada politisi yang tiba-tiba memasang titel haji atau hajjah. Lalu memakai peci, sorban, sering berkunjung ke masjid dan ke pondok pesantren selama masa kampanye. Tapi, setelah gelaran Pemilu selesai, politikus tersebut melepas embel-embel Islam tersebut.

“Jelang Pilkada, Pileg dan Pilpres, banyak politisi yang tiba-tiba pasang title H/Hajah, pakai jilbab/peci/surban, rajin ke pesantren/masjid. Tapi setelah kepentingan politiknya selesai,selesai jugalah. Itulah politisasi agama/masjid,” tulis HNW.

Pernyataan Hidayat ini senada dengan sikap Ikatan Keluarga Alumni Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (IKA-BKPRMI) yang menolak penggunaan masjid sebagai alat berpolitik.

Ketua Umum IKA-BKPRMI Andi Kasman Makkuaseng mengingatkan, seluruh pemuda dan remaja masjid agar tidak menjadikan masjid sebagai alat untuk berpolitik. Kendati demikian, dia mengatakan, hal tersebut bukan berarti membuat pemuda masjid buta terhadap politik.

“Masjid jangan jadi alat politik, tetapi boleh membahas politik di masjid,” ungkapnya di Jakarta, Ahad (22/4/2018). (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here